Pilih Mobil Jepang atau China? Ini Pertimbangannya

- Persaingan mobil Jepang dan China semakin ketat di Indonesia
- Mobil Jepang unggul dalam reputasi, daya tahan, dan jaringan bengkel
- Mobil China menawarkan harga terjangkau dan fitur canggih namun masih perlu membuktikan kehandalannya
Persaingan antara mobil Jepang dan mobil China semakin ketat di pasar otomotif Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Masing-masing merek dari kedua negara tersebut menawarkan berbagai keunggulan, membuat konsumen kini semakin selektif menentukan pilihan.
Mobil Jepang selama ini dikenal karena memiliki reputasi jangka panjang, serta keandalan dan juga daya tahan tersendiri. Sementara, sebagai pendatang baru, brand-brand China sukses mencuri perhatian dengan menghadikan mobil-mobil canggih namun dengan harga yang sangat kompetitif.
Di antara gempuran brand-brand China, mampukah brand mobil Jepang mempertahankan dominasi mereka di tanah air?
1. Reputasi dan kepercayaan konsumen

Mobil Jepang telah membangun reputasi yang sangat kuat selama berpuluh-puluh tahun berkat kualitas mesin yang telah teruji dengan baik, termasuk kemudahan perawatan dan usia apakah yang relatif panjang. Tak mengherankan jika banyak konsumen di Indonesia lebih percaya diri ketika membeli mobil Jepang lantaran ketangguhan dan ketersediaan suku cadang dan jaringan bengkel yang luas.
Sementara brand China baru menarik perhatian dalam satu dekade terakhir. Jadi gak heran kalau masih banyak masyarakat yang meragukan dan karenanya bersikap hati-hati sebelum membeli mobil China.
Meski secara fitur dan desain sangat menggiurkan, namun mobil-mobil China sepertinya masih membutuhkan waktu untuk bisa sepenuhnya mendapat kepercayaan dari konsumen tanah air. Brand-brand China harus membuktikan dulu ketangguhan mobil-mobil mereka.
2. Harga dan fitur yang ditawarkan

Berbicara mengenai harga dan fitur, maka mobil China pada umumnya hadir dengan harga yang jauh lebih terjangkau untuk kelas, serta spesifikasi yang sama jika dibandingkan dengan mobil Jepang. Bukan hanya itu mobil China juga menawarkan berbagai fitur premium, seperti sunroof, layar sentuh yang berukuran besar, hingga sistem bantuan pengemudi dengan harga yang relatif lebih murah.
Berbeda halnya dengan mobil Jepang yang dikenal lebih stabil dalam penetapan harga, khususnya karena memang faktor aftersales dan nilai jual kembali yang tetap tinggi. Para konsumen yang memang mengutamakan efisiensi jangka panjang biasanya akan lebih memilih mobil Jepang, meski secara harga mungkin lebih mahal.
Jadi, meski brand-brand China menawarkan mobil yang lebih canggih dan modern, namun mobil Jepang masih menjadi pilihan saat konsumen ingin membeli mobil pertama. Sebab, mobil yang handal dan tangguh adalah syarat mutlak bagi pembeli di segmen ini.
3. Nilai jual kembali dan layanan purna jual

Di layanan purna jual dan jaringan bengkel, brand Jepang unggul mutlak dibandingkan brand China. Maklum saja, brand-brand Jepang telah mengibarkan sayap mereka sejak puluhan tahun lalu di negeri ini. Sementara Brand China baru beberapa tahun terakhir.
Namun, brand-brand China kini tengah aktif membangun jaringan, bahkan pabrik, di tanah air. Perlahan tapi pasti jaringan mereka mungkin akan sebanyak brand-brand Jepang. Tapi, selama proses ini, brand-brand Jepang masih bisa sedikit menarik nafas lega. Sebab, untuk membangun jaringan, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Faktor jaringan bengkel yang luas, serta ketersediaan suku cadang, ini berpengaruh besar terhadap harga jual kembali. Karena itu harga jual kembali mobil-mobil Jepang lebih tinggi dari mobil China. Nah, harga jual kembali ini masuk dalam daftar pertimbangan saat seseorang ingin membeli mobil baru.
So, kalau kamu lebih mengutamakan daya tahan, kemudahan layanan purnajual suku cadang, serta harga jual kembali yang stabil, mobil Jepang mungkin bisa jadi pilihan yang pas buatmu.. Namun, jika kamu mengincar fitur melimpah dengan harga terjangkau, maka pilihannya jatuh pada mobil China. Jadi apa yang menjadi pilihanmu?