Ramai Bensin Bobibos, Pengamat: Tunggu Hasil Uji Resminya Dulu

- Pengamat otomotif minta masyarakat tunggu hasil uji resmi dari pemerintah terlebih dahulu sebelum menggunakan BBM Bobibos.
- Direktur Utama PT Pertamina menyambut baik inovasi BBM Bobibos dan tidak menganggapnya sebagai pesaing.
- Pertamina lebih memilih kolaborasi dengan Bobibos sesuai dengan program dual growth yang sedang dijalankan.
Jakarta, IDN Times - Belakangan ini media sosial diramaikan dengan kemunculan Bahan Bakar Minyak (BBM) baru bernama Bobibos, yang diklaim sepenuhnya terbuat dari nabati.
Menariknya lagi, Bobibos dalam akun Instagram @bobibos_ juga mengklaim BBM miliknya memiliki Research Octane Number atau RON 98, alias setara Pertamax Turbo. Artinya RON bensin Bobibos jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Pertalite (RON 90) dan Pertamax (RON 92).
1. Pengamat minta masyarakat tunggu pengujian dulu

Walaupun saat ini BBM Bobibos belum dijual secara bebas, pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, masyarakat lebih baik menunggu adanya sertifikasi resmi dari pemerintah terlebih dahulu untuk bensin baru tersebut.
"Karena BBM ini belum memiliki sertifikasi resmi dari pemerintah, yang menjamin keamanan dan kesesuaian spesifikasi komposisi kimia dan fisikanya untuk digunakan secara massal pada mesin kendaraan standar di Indonesia," kata Yannes saat dihubungi IDN Times, Rabu (12/11/2025).
2. Komentar Pertamina soal Bobibos

Di sisi lain, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menanggapi kehadiran Bobibos yang mengatakan kalau BBM baru tersebut merupakan inovasi yang akan disambut baik Pertamina.
"Jadi kemarin sempat mungkin ada yang bilang di situ 'wah ini saingan Pertamina'. Kalau saya sih selalu berpikir kepentingan merah putih, ya. Ya tentunya semua hasil baik atau semua inovasi yang diberikan oleh masyarakat, ya kami sangat menyambut baik," ujar dia di Jakarta, Senin (10/11/2025).
3. Pertamina tidak anggap Bobibos sebagai pesaing

Simon juga menambahkan, Pertamina tidak melihat Bobibos sebagai pesaing namun lebih memilih jalan kolaborasi sesuai dengan program yang sedang dijalankan Pertamina.
"Jadi harusnya apa pun itu kita cari jalan kolaborasi. Kan Pertamina juga ada dual growth: fossil fuel dan low carbon business. Nah mungkin bisa juga kolaborasi kan gitu," ujar dia.



















