Chery Tiggo 8 di Taman Nasional Alas Purwo (IDN Times/Dwi Agustiar)
Setelah beristirahat selama semalam di Malang Selatan, Tim Jalan Pulang IDN Times kembali melanjutkan perjalanan menuju Banyuwangi melewati Balekambang dan Jember. Kami berangkat dari Kepanjen menuju Balekambang lalu menyusuri Jalan Nasional III yang merupakan Jalur Lintas Selatan (JLS) atau Pansela Jawa.
Statusnya sebagai jalan nasional membuat jalur tersebut relatif mulus dan nyaman untuk dilewati kendaraan, baik roda empat maupun roda dua. Hanya saja, kondisi jalan yang mulus hanya sampai di Kecamatan Sendangbiru, karena setelahnya kami dihadapkan pada jalan yang mulai mengecil dan memasuki kawasan hutan serta tebing.
SPBU Pertamina Sendangbiru jadi tempat pengisian bahan bakar minyak (BBM) yang terakhir kali kami lihat, setidaknya sampai menemukan jalan besar atau kembali ke JLS.
Jalan tersebut hanya bisa dilewati dua mobil kecil dari arah berlawanan, sehingga pengemudi perlu ekstra waspada ketika melintasinya. Meski begitu, kondisi jalan kembali mulus ketika berada di tengah hutan dan tebing tersebut.
Melewati jalan kecil dan berliku bukan masalah bagi Chery Tiggo8 yang dibekali mesin berkapasitas 1.6 TGDI, dengan keluaran tenaga maksimum 186 PS dan torsi 290 Nm. Chery Tiggo8 dapat dengan mudah melibas rute-rute berkelok dan curam dari Balekambang menuju Jember.
Matahari mulai terbenam ketika Tim Jalan Pulang IDN Times tiba di Lumajang. JLS di Lumajang relatif mulus, tetapi minim pencahayaan. Beruntung, marka jalan berwarna kuning terlihat jelas di jalan tersebut, sehingga memudahkan pengemudi melewati jalan tersebut.
Jika kamu melintasi jalan tersebut saat malam hari, kamu perlu ekstra waspada, mengingat ada banyak kegiatan yang dilakukan anak muda di pinggir jalan. Selain itu, ada beberapa truk yang menepi di badan jalan.
JLS yang menghubungkan Lumajang dan Jember sempat terputus, sehingga mengharuskan kami melewati Jalan Pesisir yang ada di tengah-tengah area persawahan. Setelah melewati JLS yang punya kondisi jalan berbeda-beda, Tim Jalan Pulang akhirnya tiba di Jember Minggu, 2 Februari 2025 sekitar pukul 19.30 WIB.
Perjalanan menuju Banyuwangi kami lanjutkan keesokan harinya melalui jalur utama yang berada di kaki Gunung Raung, seperti wilayah Gumitir hingga perbatasan Banyuwangi, yakni Kalibaroe.
Jarak yang ditempuh Tim Jalan Pulang sebetulnya relatif pendek ketimbang rute yang dilalui di etape sebelumnya, yakni 104 km. Hanya saja, kondisi jalan nasional di bagian selatan yang dilewati tidak sepenuhnya mulus, bahkan banyak yang bergelombang dan berlubang.
Sejak melewati wilayah Majang hingga Sempolan, kontur jalan juga bervariasi, mulai dari jalan lurus yang datar, hingga jalan menanjak curam yang berliku-liku.Butuh kewaspadaan ekstra bagi pengendara yang melewati jalur utama mudik ini. Terlebih, jalan bergelombang yang dilewati di beberapa titik cukup menyulitkan pengendara mengendalikan mobil.
Tim Jalan Pulang 2025 disambut kontur jalan rolling atau naik turun, plus bergelombang menuju Banyuwangi. Namun, suspensi Chery Tiggo 8 ternyata cukup nyaman. Beberapa jalan bergelombang bisa kami lewati tanpa merasa terguncang hebat.
Saat melibas lubang yang cukup dalam, bagi penumpang yang ada di baris kedua merasakan guncangan lebih keras. Untungnya jok yang dibekali di mobil SUV ini cukup empuk. Alhasil, stiff-nya suspensi tak mengurangi kenyamanan.
Punya ground clearance tinggi, SUV ini juga lebih fleksibel saat melewati medan tak rata. Alhasil, secara keseluruhan, sistem travel suspensi bisa bekerja maksimal dan membuat guncangan di dalam mobil bisa diminimalkan.
Usai menjajal kemampuan mobil di setengah perjalanan, Tim Jalan Pulang 2025 beristirahat sejenak di SPBU Krikilan. Selain memanfaatkan waktu untuk beribadah salat, tim memanfaatkan waktu untuk peregangan agar tetap bugar.
Usai rehat, Tim Jalan Pulang 2025 melanjutkan kembali perjalanan menuju Banyuwangi, melewati lagi jalan berliku dan bergelombang. Sebab, Jalan Lintas Selatan (JLS) penghubung Jember dan Kabupaten Banyuwangi yang ditarget selesai pada 2024, masih belum bisa dilalui. Sejauh ini proyek tersebut masih dalam tahap pembangunan.
Proyek jalur Pansela Jember-Banyuwangi sebetulnya sudah dibangun sepanjang 68,08 km, dari total jarak 99,18 km. Tinggal membutuhkan 14,1 km lagi untuk menyelesaikan JLS yang bisa jadi jalur baru pemudik pergi ke wilayah paling ujung Jawa di bagian timur tersebut.
Hari sudah gelap ketika kami tiba di Kota Banyuwangi. Perjalanan sepanjang sekitar 2.800 km dari Anyer pun berakhir di kota ini.
Program Jalan Pulang 2025 Anyer-Banyuwangi via Pansela ini dipersembahkan oleh Tolak Angin, Orang Pintar Minum Tolak Angin. Dapatkan produk Tolak Angin sekarang di www.sidomunculstore.com atau Sido Muncul Official Store di marketplace favoritmu.