Jakarta, IDN Times - Ada dua piranti tambahan yang terkenal untuk meningkatkan kekuatan mobil kamu. Keduanya adalah supercharger dan turbocharger.
Cara kerjanya sama, yakni dengan memberikan uap udara ke ruang pembakaran. Dengan begitu, tenaganya jadi lebih besar ketimbang mobil biasa. Tapi, ada perbedaan mendasar antara supercharger dan turbocharger, apa saja?
Perbedaan yang paling bisa dirasakan adalah sumber tenaganya. Superchager membutuhkan sumber putaran yang biasanya diambil dari tenaga mesin atau disebut crankshaft.
Sedangkan, turbocharger menggunakan turbin yang mengandalkan gas buang. Ini membuat kedudukan turbocharger lebih unggul, karena tidak menggunakan dorongan tenaga dari mesin, melainkan lewat gas buang yang mengarah ke knalpot. Selain itu, putaran turbin turbocharger juga lebih ringan dengan adanya bearing.
Supercharger hanya bisa menghasilkan putaran sebanyak 50.000 rpm. Itu karena sumber tenaganya berasal dari mesin mobil, sehingga tidak akan bisa meningkatkan kecepatan secara maksimum. Berbeda dengan turbocharger yang bisa menghasilkan putaran sebesar 250.000 rpm.
Memang turbocharger sepertinya lebih unggul dibanding supercharger, karena bisa memproduksi tenaga tambahan tanpa perlu terhubung dengan mesin utama mobil kamu.
Tetapi jangan salah, turbocharger punya kelemahan. Jadi saat gas diinjak, ada jeda untuk menunggu turbin berputar secara maksimal.
Ini disebut sebagai turbo lag. Itu bisa terjadi karena gas pembuangan masih kecil, sehingga kita harus menunggu hingga gas pembuangan membesar. Tentu saja supercharger tidak akan mengalami ini, karena bergantung pada mesin mobil.