Jakarta, IDN Times - Jeep akhirnya resmi membuka tudung SUV kompak terbarunya, yaitu Jeep Avenger. Walaupun, Jeep diduga baru akan meluncurkannya secara resmi di pasar global pada tahun depan.
Oya, Jeep Avenger dibekali dengan dua opsi powertrain. Mulai dari full elektrik yang akan dipamerkan duluan, dan versi hybrid dengan mesin konvensional yang akan menyusul nantinya. Dikutip dari Rushlane.com, pemesanan Jeep Avenger listrik ini dibuka pada 17 Oktober 2022 di Eropa.
Bahasa desain Jeep Avenger ini sebenarnya enggak berbeda jauh dari Compass dan Meridian. Secara keseluruhan, Jeep Avenger SUV punya body dengan garis-garis melengkung dan membulat di beberapa bagian. Hal ini tentu membuatnya sangat kontras dengan desain-desain kompak SUV seperti Hyundai Creta atau Kia Seltos yang berdesain tajam dan agresif.
Ada beberapa fitur unggulan di eksterior Jeep Avenger, seperti LED DRL, desain lampu yang ramping, body cladding tebal, grille 7-bilah yang khas, roof rail, pelek sporty, dan gagang pintu belakang di pilar C. Sementara pada buritannya, ada lampu belakang LED berbentuk X dan bumper tebal dengan skid plate.
Jeep terlihat masih malu-malu untuk menunjukkan interior Avenger, tapi diduga kuat kalau Avenger akan memiliki sistem infotainment Uconnect terbaru. Belum diketahui juga berapa besar ukuran head unit maupun panel instrumen Jeep Avenger ini.
Jeep Avenger versi Internal Combustion Engine (ICE) akan memiliki mesin bensin dengan teknologi hybrid, kemungkinan mesin yang digunakan berkapasitas 1.2L atau 1.5L. Sistem penggerak roda depan (Front Wheel Drive/FWD) akan menjadi standar bagi versi ICE maupun elektrik, tapi varian tertinggi dari versi elektrik bisa dibekali dengan sistem penggerak semua roda (electronic all-wheel drive/eAWD).
Sayangnya belum ada spesifikasi resmi seberapa besar motor listrik yang disematkan pada Jeep Avenger versi full listrik, tetapi Jeep memberikan klaim kalau Avenger bisa dipakai sejauh 400 kilometer dalam sekali pengecasan.
Mobil ini diduga juga akan menggendong baterai berkapasitas 50 kWh, yang kemungkinan bisa dicas dengan cepat melalui 100 kW DC rapid charger. Jadi, bisa mengisi baterai sampai 80 persen hanya dalam waktu 30 menit saja.