Ternyata Ini Tiga Alasan Masyarakat Belum Beralih ke Mobil Listrik

Intinya sih...
Ada tiga alasan masyarakat belum mau beli mobil listrik: kurangnya SPKLU, terbatasnya bengkel resmi, dan ketakutan akan jarak tempuh.
PT PLN telah menangani kurangnya SPKLU dengan total 3.772 unit di Indonesia, namun bengkel resmi masih terbatas dan range anxiety masih menjadi masalah.
Produsen mobil listrik dapat menarik minat konsumen dengan memberikan potongan harga, garansi baterai, dan kelebihan lain seperti pajak tahunan yang lebih terjangkau.
Jakarta, IDN Times - Saat ini peredaran mobil listrik di Indonesia memang terus meningkat, salah satunya berkat hadirnya banyak merek otomotif asal China yang mulai menjajakan produk-produk dengan harga terjangkau.
Namun, penyebaran mobil listrik sendiri memang mayoritas masih di kota-kota besar, seperti Jakarta. Nah, Populix baru-baru ini melakukan survei terhadap masyarakat yang belum mau beralih dari mobil konvensional ke mobil listrik.
1. Ada tiga alasan masyarakat belum mau beli mobil listrik
Populix menyampaikan, setidaknya ada tiga alasan utama kenapa masyarakat Tanah Air belum mau beralih ke mobil listrik dari mobil konvensional atau bensin.
"Pertama keberadaan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), ini barrier utama kenapa responden tidak mau membeli mobil listrik," kata Populix Associate Head of Research for Automotive, Susan Adi Putra, di acara Populix x Forwot Outlook Discussion, Selasa (1/7/2025).
Tetapi permasalahan tersebut sudah ditangani PT PLN (Persero), yang sampai Maret 2025 memiliki total 3.772 unit SPKLU, dengan rincian 2.667 unit di Pulau Jawa, 442 unit di Sumatra, dan 217 unit di Kalimantan.
2. Keberadaan bengkel resmi
Alasan selanjutnya, adalah bengkel resmi atau dealer mobil listrik yang masih terbatas. "Jarak antara dealer itu masih terlalu jauh," tambah dia.
Sedangkan alasan ketiga, ialah range anxiety alias ketakutan jarak tempuh yang tidak cukup. Meskipun berbagai pabrikan telah menghadirkan mobil listrik dengan jarak tempuh beragam, namun isu tersebut masih menjadi faktor yang ditakutkan oleh calon konsumen.
"Karena mobil listrik ada batas jarak dan kecepatan, ini menjadi perhatian bagi mereka kenapa tidak membeli mobil listrik," jelas Susan Adi Putra.
3. Cara menarik minat konsumen
Walaupun begitu, dia mengatakan ada beberapa cara yang bisa dilakukan produsen mobil listrik untuk menarik minat konsumen dalam beralih.
Misalnya dengan memberikan potongan harga atau diskon, kemudian menghadirkan garansi baterai dan kendaraan agar konsumen bisa tenang dalam memakai mobil listrik.
Dia juga menyoroti kelebihan lain dari mobil listrik, seperti pajak tahunan dan biaya perawatan yang lebih terjangkau dibandingkan mobil konvensional.