Toyota Indonesia Cetak Sejarah, Ekspor Tembus 3 Juta Unit Mobil

- Perjalanan Toyota Indonesia dimulai sejak 1970, dari impor hingga produksi lokal dan ekspor global.
- Kandungan lokal lebih dari 80 persen, kontribusi investasi Rp100 triliun pada pertumbuhan ekonomi nasional.
- Sektor manufaktur menjadi pilar penting perekonomian Indonesia, dengan Toyota Indonesia berperan besar melalui ekspor kendaraan karya anak bangsa.
Jakarta, IDN Times - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) baru saja menggelar seremoni perayaan ekspor mobil bikinannya yang sudah tembus 3 juta unit di Karawang, Jawa Barat, Kamis (9/10/2025).
Presiden Direktur Toyota Motor Corporation (TMC) Koji Sato pun berterima kasih kepada pemerintah Indonesia atas pencapaiannya ini.
"Kami menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh pelanggan setia di Indonesia yang telah mendukung produk Toyota Group, apresiasi ini juga kami sampaikan kepada Pemerintah Indonesia atas dukungan yang telah diberikan, dan kepada para mitra dan semua pemangku kepentingan atas upaya dan dedikasinya selama lebih dari lima dekade ini," kata Koji Sato.
1. Perjalanan Toyota Indonesia dimulai sejak 1970

Perjalanan Toyota Indonesia dalam membangun industri otomotif nasional dimulai sejak awal 1970-an, ketika aktivitasnya masih sebatas mengimpor kendaraan utuh. Seiring waktu, perusahaan ini terus bertransformasi dengan memulai perakitan lokal, hingga akhirnya mampu memproduksi kendaraan secara penuh—mulai dari mesin, komponen, hingga mobil utuh yang siap dipasarkan.
Untuk mendukung keberlanjutan produksi, Toyota Indonesia juga memperkuat rantai pasok dalam negeri. Upaya ini membuatnya mampu menembus pasar ekspor dan diakui sebagai basis produksi serta ekspor otomotif global, khususnya untuk kendaraan kecil dan model dengan tiga baris kursi. Sejalan dengan kemajuan teknologi, Toyota Indonesia kini telah memasuki era elektrifikasi dengan memproduksi dan mengekspor berbagai model Hybrid Electrified Vehicles (HEVs).
2. Kandungan lokal lebih dari 80 persen

Toyota Indonesia juga secara aktif berkontribusi untuk memperkuat ekosistem industri otomotif Indonesia, melalui kerjasama dengan lebih dari 240 pemasok lokal Tier-1 dan lebih dari 520 pemasok lokal Tier-2 dan Tier-3.
Sinergi ini bukan hanya mengurangi ketergantungan impor, tetapi juga mendorong tumbuhnya kemandirian industri dalam negeri, termasuk Industri Kecil dan Menengah (IKM), sebagai bagian penting dari rantai pasok nasional. Hasil dari kolaborasi ini terlihat nyata pada kandungan lokal produk Toyota Indonesia yang kini mencapai hingga lebih dari 80 persen.
Di Indonesia, investasi Toyota Group yang mencapai Rp100 triliun, turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Investasi ini, bersama dengan jaringan pemasok lokal dan dealer yang melibatkan lebih dari 360 ribu tenaga kerja di berbagai sektor, mulai dari produksi, rantai pasok, distribusi, hingga layanan purna jual.
3. Kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional

Sektor manufaktur menjadi pilar penting perekonomian Indonesia, menyumbang 18,98 persen terhadap PDB dan 0,9 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024 (BPS). Dalam sektor ini, Toyota Indonesia berperan besar melalui ekspor kendaraan karya anak bangsa.
Ekspor perdana dimulai pada 1987 dengan pengiriman Kijang ke Brunei Darussalam, dan sejak 2004, Indonesia dipercaya sebagai basis produksi global Kijang Innova dalam program IMV. Pencapaian ekspor pun meningkat pesat, 1juta unit pada 2018, 2 juta unit pada 2022, hingga kini mencapai 3 juta unit ke lebih dari 100 negara.
Model seperti Avanza dan Agya (LCGC) menjadi andalan dengan ekspor masing-masing lebih dari 40 ribu dan 30 unit unit per tahun. Sementara itu, model elektrifikasi seperti Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV telah menembus pasar global dengan total lebih dari 39 ribu unit, menegaskan kesiapan industri otomotif nasional menuju mobilitas berkelanjutan.