Waspada! Ini Ciri-ciri Pengendara Mulai Ngantuk

- Gerakan kepala sering terhuyung atau menunduk, pertanda kuat untuk segera berhenti dan beristirahat.
- Refleks melambat dan respon terhadap situasi menurun, meningkatkan risiko kecelakaan di jalan raya.
- Perilaku berkendara menjadi tidak konsisten, mengancam keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain.
Mengemudi mobil atau mengendarai motor dalam keadaan ngantuk bisa jadi penyebab kecelakaan. Biasanya, pengendara akan berpikir mereka masih bisa mengendalikan kendaraan meski tubuh sudah memberi sinyal kelelahan. Padahal, rasa kantuk dapat menurunkan refleks, memperlambat respons, serta membuyarkan konsentrasi. Kalau sudah begitu, microsleep bisa datang kapan saja.
Karena itu sangat penting mengetahui ciri-ciri pengendara yang mulai mengantuk saat berkendara. Biasanya, kantuk kantuk saat berkendara bisa muncul karena berbagai alasan, mulai dari kurang tidur, perjalanan jarak jauh, cuaca panas, hingga kondisi jalan yang monoton. Apapun penyebabnya, mengabaikan tanda-tandanya sama saja dengan mempertaruhkan nyawa.
1. Gerakan kepala sering terhuyung atau menunduk

Salah satu tanda paling jelas pengendara ngantuk adalah kepala yang mulai terhuyung atau menunduk tanpa sadar. Pada pengendara motor, hal ini bisa terlihat dari posisi helm yang tiba-tiba miring atau kepala yang tertunduk lalu tersentak bangun. Kondisi ini sangat berbahaya karena dalam hitungan detik saja, pengendara bisa kehilangan kendali atau keluar jalur. Jika kamu merasa kepala mulai berat dan sulit mempertahankan posisi tegak, itu pertanda kuat untuk segera berhenti dan beristirahat.
2. Refleks melambat dan respon terhadap situasi menurun

Pengendara yang mengantuk biasanya lambat bereaksi terhadap perubahan situasi di jalan. Misalnya, terlambat mengerem ketika kendaraan di depan melambat, atau butuh waktu lebih lama untuk menyalakan lampu sein saat ingin berbelok. Rasa kantuk membuat otak memproses informasi lebih lambat, sehingga peluang untuk menghindari bahaya menjadi kecil. Di jalan raya, sepersekian detik bisa menjadi pembeda antara selamat dan celaka.
3. Perilaku berkendara menjadi tidak konsisten

Ciri lainnya adalah pola berkendara yang berubah-ubah tanpa alasan jelas. Pengendara yang ngantuk sering terlihat sulit menjaga kecepatan stabil, kadang melaju pelan lalu tiba-tiba ngebut, atau tidak bisa menjaga jalur dengan lurus. Pada motor, ini bisa terlihat dari gerakan setang yang goyah atau kendaraan yang cenderung melenceng ke kanan atau kiri. Perilaku seperti ini tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga mengganggu dan mengancam pengguna jalan lain.
Mengabaikan tanda-tanda kantuk saat berkendara sama saja dengan bermain-main dengan risiko besar. Jika kamu atau orang di sekitar menunjukkan ciri-ciri ini, solusi terbaik adalah segera mencari tempat aman untuk beristirahat. Minum air putih, peregangan, atau tidur sebentar bisa membantu memulihkan fokus. Namun, tidak ada yang lebih efektif dari tidur cukup sebelum melakukan perjalanan. Jalan raya adalah tempat yang penuh risiko, dan kesadaran penuh adalah senjata terpenting untuk menjaga keselamatan. Jadi, jangan pernah memaksakan diri jika kantuk mulai menyerang — lebih baik terlambat sampai daripada tidak sampai sama sekali.