Ilustrasi ban mobil (pexels/Tom Fisk)
Struktur ban dirancang untuk bekerja dengan tekanan tertentu. Kalau angin di dalam ban kurang, maka beban kendaraan tidak lagi ditopang oleh bagian tengah ban, melainkan berpindah ke bagian samping atau sidewall. Nah, sidewall ini sebenarnya tidak dirancang untuk menahan beban besar.
Akibatnya, dia bisa mengalami kerusakan lebih cepat, seperti retak-retak atau bahkan robek. Kalau mobil tetap dipacu dengan kondisi ban seperti ini, tekanan dari jalan bisa membuat sidewall gagal menahan beban dan akhirnya ban pun meledak secara tiba-tiba.
Risiko ini makin tinggi kalau kondisi jalan tidak rata, banyak lubang, atau berbatu. Ketika ban dalam keadaan normal, ia masih bisa menyerap benturan. Tapi dalam kondisi kempes, bantalan dari udara tidak cukup membantu, sehingga setiap benturan langsung mengenai bagian paling lemah dari ban. Inilah yang membuat ban kempes lebih rentan pecah dibandingkan ban dengan tekanan yang pas.