Jakarta, IDN Times - Air yang masuk ke dalam tangki bensin mobil bisa mendatangkan banyak masalah. Sebab, air yang masuk ke dalam ruang bakar tidak bisa dikompresikan ketika proses pembakaran.
Penyebab air bisa masuk ke dalam tangki bensin pun beragam, mulai dari kualitas bahan bakar yang kurang bagus, saluran pernapasan tangki bahan bakar yang mampet sehingga menimbulan pengembunan, hingga selang bahan bakar yang bermasalah atau retak.
Tangki bensin yang kemasukan air bisa menimbulkan penurunan efisiensi bahan bakar. Artinya konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros dari sebelumnya.
Selain itu, tangki bensin yang kemasukan air juga bisa merusak sistem penyaluran bahan bakar seperti pompa bensin, selang bensin, dan yang lainnya. Kalau sudah begini, bisa jadi mobil tersendat-sendat lajunya atau bahkan mogok.
Lebih parahnya lagi, beberapa bagian yang kemasukan air juga bisa mengalami korosi termasuk tangki bensin.
Tangki bensin yang mengalami korosi atau karatan lama-lama bisa keropos dan bocor. Jika enggak disadari, tangki bensin yang keropos dan bocor bisa saja menyebabkan mobil terbakar atau kecelakaan lainnya.
Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengeluarkan air di dalam tangki bensin, adalah dengan menguras tangki bensin dan mengganti bahan bakarnya dengan yang berkualitas.
Selanjutnya, bersihkan atau ganti komponen-komponen sistem penyaluran bahan bakar yang tercampur air.
Terakhir, jangan lupa untuk mengecek kondisi tangki bensin secara menyeluruh. Apabila ditemukan ada korosi, sebaiknya segera cat ulang bagian tangki dengan cat khusus tangki bensin. Pengurasan tangki bensin memang disarankan untuk dilakukan secara rutin, selain untuk membersihkan tangki, juga mencegah air mengendap terlalu lama di dalam tangki bensin.