Perusahaan teknologi asal Tiongkok, Xiaomi, semakin serius mengembangkan bisnisnya di sektor kendaraan listrik (EV). Xiaomi memasang target ambisius untuk memproduksi hingga 24 ribu unit mobil listrik pada dua bulan terakhir tahun 2024.
Seperti dikutip dari CNEVPost, Langkah ini diambil karena tingginya minat pasar sejak peluncuran produk ini pada kuartal pertama 2024. Berikut adalah informasi lengkap mengenai perkembangan dan rencana produksi Xiaomi di sektor EV.
Xiaomi pertama kali memperkenalkan mobil listrik perdananya pada 28 Maret 2024, melalui pabrik baru yang terletak di Beijing, Tiongkok. Pabrik ini, yang berdekatan dengan kantor pusat Xiaomi, memiliki kapasitas produksi tahunan yang dirancang untuk mencapai 150.000 unit kendaraan.
Meski baru berjalan beberapa bulan, pabrik tersebut telah beroperasi di atas kapasitas yang ditetapkan. Kapasitas desain awal pabrik adalah 12.500 unit per bulan, namun pada Oktober 2024, Xiaomi telah berhasil memproduksi lebih dari 20.000 unit kendaraan.
Dengan tingginya permintaan pasar, Xiaomi kini berencana untuk menaikkan target produksi bulanan menjadi 24 ribu unit. Dengan target ini, pabrik Xiaomi akan beroperasi hampir dua kali lipat dari kapasitas awalnya, atau sekitar 200 persen kapasitas desain. Upaya peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat mengurangi tekanan pengiriman dan memenuhi ekspektasi pasar yang terus tumbuh.
Hingga Oktober 2024, Xiaomi telah mengirimkan lebih dari 20.000 unit kendaraan, yang menunjukkan bahwa permintaan untuk kendaraan listrik mereka terus meningkat. Xiaomi menargetkan dapat mencapai pengiriman kumulatif sebanyak 100.000 unit seri SU7 pada November 2024, lebih cepat dari jadwal awal.
Selain model reguler SU7, Xiaomi juga mempersiapkan versi premium dari kendaraan ini, yaitu SU7 Ultra. Model yang lebih bertenaga ini mulai dipasarkan dalam program prapenjualan sejak 29 Oktober 2024, dengan peluncuran resmi dijadwalkan pada Maret 2025. Harga awal prapenjualan SU7 Ultra ditetapkan sebesar 814.900 Yuan (sekitar Rp1,8 miliar), jauh lebih tinggi dibandingkan versi reguler yang dijual seharga 215.900 Yuan (sekitar Rp477 juta).
Keberhasilan prapenjualan ini terbukti dari antusiasme pelanggan, dengan tercatat lebih dari 3.680 unit dipesan dalam waktu hanya 10 menit setelah prapenjualan dibuka. Permintaan yang tinggi ini menunjukkan bahwa Xiaomi mampu menarik perhatian tidak hanya di segmen kendaraan listrik reguler, tetapi juga di kelas premium.