5 Alasan "Basi" yang Pernah Kamu Pakai Saat Malas Pakai Helm

Saat kamu disuruh ke warung atau minimarket pasti malas untuk jalan kaki bukan? kemudian kamu berpikir untuk naik motor saja. Kejadiannya mudah ditebak, kamu memutuskan keluar dengan menyeret langkahmu dengan enggan, hanya memakai kaos, celana pendek dan sendal jepit serta tak lupa menuntun motormu keluar dari garasi. Yang kamu lupa hanya satu, yaitu helm. Perlengkapan keselamatan memang tidak hanya helm, tapi minimal kamu harus melindungi bagian terpenting yang mengisi kepalamu itu.

Sadarilah, bahaya tidak datang karena jarak perjalanan yang akan kamu tempuh. Sekali saja kamu memutuskan menaiki motormu, saat itu pula bahaya mulai mengintai. Tidak hanya karena kelalaianmu, tapi bisa saja karena kecerobohan orang lain. Jika malas pakai helm, maka berjalanlah saja. Itu jauh lebih baik untuk keselamatanmu.

Bagi sebagian pemotor, kehilangan nyawa di jalanan rasanya bukan sesuatu yang menakutkan. Salah satu yang paling menakutkan bagi mereka mungkin adalah razia polisi. Razia polisi bisa datang tiba-tiba, tanpa disadari, kita sudah berada di zona pemeriksaan tanpa bisa menghindar atau menyiapkan alasan-alasan bodoh saat tertangkap basah melanggar peraturan seperti tidak memakai helm.

Saat kamu akan berkendara ke daerah yang sangat jarang ada polisi yang mengadakan razia maka dengan santai kamu akan memakai motor dengan bertelanjang kepala. Iya, karena razia polisi memang berbahaya untuk kepalamu, kepalamu akan terasa pusing jika harus mengeluarkan uang untuk membayar denda dari pelanggaran yang kamu lakukan. 

Pernah melihat orang yang pakai helm di siku? Apakah letak otaknya berpindah? Bak model shampo orang itu akan mengibas-ngibaskan rambutnya atau merapihkan rambut yang kelimis dan terlihat masih basah dengan tangan saat sementara jeda antara tarikan gas atau rem. Mungkin terlihat keren, tapi apakah itu berguna jika kepalamu cedera fatal dan malah siku yang utuh?

Jika rambutmu masih basah, maka keringkan saja dulu. Tidak usah terburu-buru berangkat, namun jika kamu harus segera tancap gas dan rambutmu masih basah, maka lebih baik gunakanlah transportasi umum.

Coba sebutkan orang yang paling hebat dalam mengendarai motor! Kemungkinan besar kamu akan menyebutkan nama pembalap MotoGP terkenal seperti Valentino Rossi atau Marc Marquez. Sekarang, apakah mereka tidak pernah terjatuh sama sekali? Pernah kan? Artinya kemampuan seseorang dalam mengendarai motor itu tidak berhubungan dengan apakah orang itu bisa terbebas dari kecelakaan atau tidak. Banyak faktor yang mempengaruhi itu.

Masih merasa jago dan tidak mungkin celaka? Lalu, apakah Rossi atau Marquez masih bisa balapan setelah mereka terjatuh di pertandingan sebelumnya? Iya tentu, mereka kembali dengan ambisi besar untuk menang. Tidak ada cedera berarti karena mereka memakai perlengkapan keamanan sebagai mana mestinya, seperti helm. Sekarang coba lebih berkaca. Apakah mungkin skill mengemudi kamu sebanding dengan mereka? Jika jawabannya tidak, maka kamu bisa mengusahakan untuk selalu mengutamakan safety riding dan tak lupa memakai helm. 

Helm memang sudah menjadi salah satu fashion item, namun fungsi utamanya tidak boleh kamu lupakan. Jangan sampai kamu tidak pakai helm hanya kerena merasa helm yang ada, tidak cukup keren atau match dengan warna motor yang kamu punya. 

Fungsi utama helm, tentu kamu juga sudah tahu, adalah untuk melindungi atau mengurasi cedera di bagian kepala yang bisa menjadi sangat fatal jika terjadi kecelakaan. Asalkan sesuai dengan SNI, berarti helm tersebut layak untuk dipakai tanpa mempertimbangkan apakah itu terlihat keren atau tidak. Jika kamu tidak cukup mampu untuk membeli helm kece, maka pakailah helm yang ada. Tidak usah banyak gaya!

Bagaimana? Kesal karena merasa digurui soal pentingnya memakai helm? Ya, saya memang sengaja. Mari budayakan safety first!