Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi membeli motor (pexels.com/Gustavo Fring)

Apakah kamu sedang berencana untuk membeli motor bekas? Sebelum kamu melangkah lebih jauh, ada beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan terkait surat-surat kendaraan tersebut. Sebab Memiliki surat kendaraan yang lengkap dan sah sangatlah penting untuk melindungi diri kamu dari berbagai masalah hukum di kemudian hari.

Di artikel ini, kita akan membahas mengenai bahaya-bahaya yang mungkin kamu hadapi jika membeli motor dengan surat tidak lengkap. Jadi, jangan main-main ya! Simak dengan baik informasi berikut ini.

1. Tidak bisa melakukan pemindahan nama

ilustrasi menandatangani berkas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu bahaya utama jika kamu membeli motor dengan surat tidak lengkap adalah kamu tidak akan bisa melakukan pemindahan nama kendaraan tersebut ke nama kamu sendiri. Hal ini tentu sangat merugikan karena kamu tidak akan memiliki bukti kepemilikan yang sah atas motor tersebut.

Apabila terjadi masalah atau kecelakaan di kemudian hari, kamu tidak akan bisa membuktikan bahwa motor tersebut adalah milikmu. Selain itu, jika ingin menjual motor tersebut di masa depan, kamu juga akan mengalami kesulitan karena tidak memiliki surat-surat yang lengkap.

2. Rentan terhadap kendaraan curian

potret motor dan pemiliknya (pexels.com/cottonbro studio)

Jika kamu membeli motor dengan surat tidak lengkap, ada kemungkinan besar bahwa motor tersebut adalah hasil kejahatan atau kendaraan curian. Tanpa surat-surat yang lengkap, kamu tidak bisa memastikan apakah motor tersebut benar-benar legal atau tidak.

Hal ini membuka peluang bagi penjual yang tidak jujur untuk menjual motor curian kepada kamu. Jika terbukti bahwa motor yang kamu beli adalah hasil kejahatan, kamu tidak hanya akan kehilangan uangmu, tetapi juga harus menghadapi masalah hukum yang serius.

3. Tidak bisa mengurus pajak dan STNK

Kinerja keuangan (pexels.com/Pixabay)

Surat-surat kendaraan yang lengkap sangat penting untuk mengurus pajak dan STNK. Jika kamu membeli motor dengan surat tidak lengkap, kamu tidak akan bisa melakukan pembayaran pajak tepat waktu dan memperpanjang STNK.

Akibatnya, kamu akan terkena denda dan sanksi hukum yang bisa sangat merugikan. Selain itu, jika kamu terjaring razia polisi dan tidak bisa menunjukkan surat-surat kendaraan yang lengkap, kamu juga akan mendapatkan sanksi berupa tilang dan bahkan motormu bisa disita.

4. Tidak bisa mengklaim asuransi

ilustrasi klaim asuransi (pexels.com/RDNE Stock project)

Jika kamu membeli motor dengan surat tidak lengkap, kamu tidak akan bisa mengklaim asuransi jika terjadi kecelakaan atau kerusakan pada motor tersebut. Asuransi kendaraan umumnya membutuhkan surat-surat kendaraan yang lengkap sebagai persyaratan untuk mengajukan klaim. Hal ini tentu sangat merugikan, terutama jika kerusakan pada motor tersebut cukup besar dan membutuhkan biaya perbaikan yang tinggi.

5. Sulit untuk menjual kembali

ilustrasi membeli motor (pexels.com/Gustavo Fring)

Terakhir, jika kamu membeli motor dengan surat tidak lengkap, kamu akan menghadapi kesulitan saat ingin menjual motor tersebut di masa depan. Mayoritas pembeli motor bekas akan mencari motor dengan surat-surat yang lengkap dan sah.

Tanpa surat-surat yang lengkap, harga jual motormu akan turun drastis. Bahkan, ada kemungkinan bahwa kamu tidak akan mendapatkan pembeli sama sekali. Jadi, pastikan kamu membeli motor dengan surat-surat yang lengkap agar tidak mengalami kesulitan saat ingin menjualnya nanti.

Jadi, jangan main-main, ya, ketika membeli motor bekas. Pastikan kamu selalu memeriksa surat-surat kendaraan dengan teliti sebelum memutuskan untuk membeli motor tersebut. Jangan sampai terjebak dalam bahaya-bahaya yang mungkin kamu hadapi jika membeli motor dengan surat tidak lengkap. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team