Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menuang oli ke mesin mobil (pexels.com/Daniel Andraski)
ilustrasi menuang oli ke mesin mobil (pexels.com/Daniel Andraski)

Oli mesin adalah komponen penting yang berfungsi menjaga kinerja kendaraan tetap optimal. Namun, banyak mitos beredar di masyarakat mengenai oli mobil dan motor yang seringkali menyesatkan.

Beberapa mitos bahkan dapat berdampak buruk jika dipercaya dan diterapkan tanpa dasar yang benar. Berikut adalah beberapa mitos yang sering ditemui serta fakta yang sesungguhnya. 

1. Oli harus diganti setiap 5 ribu km

ilustrasi mengganti oli mobil (unsplash.com/timmossholder)

Banyak orang percaya bahwa oli mesin harus diganti setiap 5.000 km, tidak peduli jenis kendaraan atau kondisi penggunaannya. Faktanya, frekuensi penggantian oli tergantung pada jenis oli yang digunakan dan kondisi berkendara.

Oli sintetis, misalnya, bisa bertahan lebih lama dibandingkan oli mineral. Beberapa kendaraan modern bahkan memiliki rekomendasi pergantian oli setiap 10.000 km hingga 15.000 km.

Jika kendaraan sering digunakan dalam kondisi ekstrem, seperti stop-and-go atau medan berat, memang disarankan untuk mengganti oli lebih cepat. Namun, patokan 5.000 km tidak selalu berlaku untuk semua kendaraan. 

2. Semakin kental oli, semakin baik

Ilustrasi oli (Pexels/Love Deep)

Banyak orang berpikir bahwa oli yang lebih kental akan memberikan perlindungan lebih baik bagi mesin. Meskipun oli kental dapat memberikan perlindungan lebih pada mesin tua dengan celah komponen yang lebih besar, hal ini tidak selalu benar untuk mesin modern.

Mesin mobil dan motor modern dirancang dengan toleransi yang ketat, sehingga memerlukan oli dengan viskositas yang sesuai. Oli yang terlalu kental dapat menghambat aliran pelumas, menyebabkan gesekan berlebih, dan meningkatkan konsumsi bahan bakar.

Sebaliknya, oli yang terlalu encer juga bisa membuat mesin kekurangan pelumasan. Oleh karena itu, selalu gunakan oli dengan viskositas yang direkomendasikan oleh pabrikan. 

3. Warna oli hitam berarti harus segera diganti

ilustrasi proses penambahan oli gardan motor matic (dok. Wahana Honda)

Mitos ini cukup umum di kalangan pemilik kendaraan. Faktanya, oli yang berubah warna menjadi hitam bukan berarti harus segera diganti. Warna hitam menandakan bahwa oli bekerja dengan baik dalam membersihkan endapan dan kotoran dari mesin.

Yang lebih penting daripada warna adalah viskositas dan tekstur oli. Jika oli terasa sangat encer, terlalu kental, atau terdapat partikel kasar saat diraba, maka itu tanda bahwa oli perlu diganti. Untuk memastikan kondisi oli, gunakan dipstick dan periksa apakah oli masih dalam batas aman. 

4. Mencampur oli berbeda bisa merusak mesin

Ilustrasi mengecek mesin mobil (pexels/Andrea Piacquadio)

Banyak orang takut mencampur oli dengan merek atau jenis yang berbeda karena khawatir akan merusak mesin. Faktanya, mencampur oli tidak serta-merta merusak mesin, tetapi bisa mengurangi efektivitas perlindungan yang diberikan oleh oli tersebut.

Setiap oli memiliki formulasi zat aditif yang berbeda. Jika dicampur, kemungkinan besar karakteristik oli akan berubah, dan efektivitasnya dalam melumasi serta melindungi mesin bisa menurun.

Oleh karena itu, meskipun mencampur oli dalam keadaan darurat tidak langsung menyebabkan kerusakan, sebaiknya tetap menggunakan satu jenis oli yang sama untuk hasil optimal. 

5. Oli mobil bisa digunakan untuk motor dan sebaliknya

ilustrasi mengganti oli motor (amsoil.com)

Beberapa orang berpikir bahwa oli mobil dan motor bisa saling digunakan karena sama-sama berfungsi sebagai pelumas. Namun, kenyataannya, oli mobil dan oli motor memiliki formula yang berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing mesin.

Oli mobil mengandung friction modifier yang bertujuan untuk mengurangi gesekan antar komponen mesin. Namun, jika digunakan pada motor dengan kopling basah, oli ini justru dapat menyebabkan kopling selip.

Sebaliknya, oli motor memiliki kandungan zat aditif yang dirancang untuk menjaga kopling tetap bekerja dengan optimal, sehingga tidak cocok untuk digunakan pada mesin mobil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team