Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi helm full face (pexels.com/JB PADILLA)

Intinya sih...

  • Helm full face memberikan perlindungan maksimal untuk kepala dan wajah dibandingkan dengan helm half face.
  • Sertifikasi keamanan seperti SNI atau DOT menunjukkan bahwa helm telah lolos uji standar ketahanan.
  • Berat, material, sistem penguncian, ukuran, bentuk, dan ventilasi adalah faktor penting dalam memilih helm yang nyaman dan aman.

Menggunakan helm full face adalah pilihan tepat bagi pengendara motor yang mengutamakan totalitas dalam proteksi. Dibandingkan dengan helm half face, helm full face lebih menawarkan perlindungan maksimal untuk kepala dan wajah. Namun, banyaknya pilihan helm di pasaran sering membuat bingung saat memilih yang terbaik untuk digunakan saat berkendara.

Salah memilih helm akan membuat penggunanya merasa tidak puas, helm jadi nyaman saat dipakai, hingga risiko cedera lebih besar saat terjadi kecelakaan. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan sebelum membeli helm full face adalah suatu keuntungan. Selain mempertimbangkan desain dan harga, ada beberapa aspek lain yang lebih krusial, seperti standar keamanan, material, dan tingkat kenyamanan.

1. Pilih helm terjamin oleh sertifikasi keamanan

Kyt satu hati edition helm full face (blibli.com/HONDA CENGKARENG Official Store)

Hal pertama yang wajib diperiksa sebelum membeli helm adalah sertifikasi keamanannya. Helm yang sudah lolos uji standar biasanya memiliki label SNI atau Standar Nasional Indonesia, DOT atau Department Of Transportation.

Sertifikasi ini menunjukkan bahwa helm telah melalui berbagai pengujian ketahanan dan mampu melindungi kepala dengan baik saat terjadi benturan. Jangan tergiur dengan helm murah yang tidak memiliki sertifikasi resmi. Meskipun desainnya menarik, helm tanpa standar keamanan sangat tidak disarankan.

2. Pertimbangkan bobot dan jenis materialnya

ilustrasi mengendarai motor matic ban besar (unsplash.com/Vanessa Sasot)

Bobot helm sangat berpengaruh terhadap kenyamanan, terlebih saat digunakan untuk perjalanan jauh. Helm full face yang terlalu berat bisa menyebabkan leher cepat lelah, sedangkan yang terlalu ringan mungkin kurang memberikan perlindungan maksimal. Material helm juga perlu diperhatikan karena menentukan daya tahan dan tingkat keamanan.

Beberapa bahan umum yang digunakan antara lain polycarbonate, fiberglass composite, dan carbon fiber. Polycarbonate lebih terjangkau, sementara fiberglass dan carbon fiber lebih ringan dan memiliki daya serap benturan yang lebih baik. Pilih helm dengan bobot yang seimbang antara perlindungan dan kenyamanan. Jika sering berkendara jarak jauh, pertimbangkan helm berbahan carbon fiber atau fiberglass untuk mengurangi kelelahan leher.

3. Perhatikan sistem penguncian helm

Helm jpx valkyrie x819 solid (blibli.com/JPX Helmet Official Store)

Sistem penguncian helm juga berperan penting dalam menjaga keamanan. Beberapa jenis pengunci helm yang umum digunakan antara lain quick release buckle, double d-ring, dan micrometric buckle. Double d-ring sering digunakan pada helm balap karena lebih aman dan kuat, meskipun memerlukan sedikit usaha lebih dalam pemakaian.

Pilih sistem penguncian yang nyaman dan mudah digunakan, tetapi tetap memberikan keamanan optimal agar helm tidak mudah lepas saat berkendara. Jangan ragu untuk mencoba mekanisme penguncian sebelum membeli, pastikan bisa dikencangkan dengan baik dan tidak terasa longgar. Penguncian yang baik juga harus tetap nyaman digunakan dalam jangka waktu lama tanpa menyebabkan tekanan berlebih pada dagu atau leher.

4. Sesuaikan ukuran dan bentuk helm dengan kepala

ilustrasi helm full face (pexels.com/Tiwi Riders)

Helm yang terlalu longgar atau terlalu ketat dapat mengurangi kenyamanan dan keamanan. Ukur lingkar kepala sebelum membeli helm, lalu coba langsung untuk memastikan helm pas di kepala. Selain itu, perhatikan bentuk helm karena setiap orang memiliki bentuk kepala yang berbeda, seperti oval atau bulat.

Coba pakai helm selama beberapa menit sebelum membeli. Jika helm terlalu menekan di satu sisi atau terasa longgar, cari ukuran atau model lain yang lebih sesuai. Jangan lupa untuk memperhatikan busa bagian dalamnya, apakah cukup tebal untuk memberikan perlindungan namun tetap nyaman. Helm yang terlalu ketat bisa menyebabkan sakit kepala, sementara yang terlalu longgar berisiko terlepas saat terjadi benturan.

5. Pilih ventilasi dan fitur tambahan yang mendukung

Visor helm anti kabut (highnoteperformance.com)

Sirkulasi udara dalam helm sangat penting, terutama bagi pengendara yang sering menempuh perjalanan jauh atau tinggal di daerah dengan cuaca panas. Helm dengan sistem ventilasi yang baik akan mencegah kaca berembun dan mengurangi rasa gerah. Fitur tambahan seperti anti-fog visor, sun visor, dan bantalan interior yang bisa dilepas juga patut dipertimbangkan.

Helm dengan fitur-fitu yang sesuai akan membuat perjalanan jauh terasa tetap nyaman. Ventilasi yang baik akan membantu mengurangi keringat berlebih, terutama saat berkendara di siang hari. Kemudian, fitur seperti bantalan yang bisa dicuci juga sangat berguna untuk menjaga kebersihan helm, terutama jika digunakan untuk jangka waktu lama.

Memilih helm full face yang tepat memang membutuhkan lebih banyak perhatian, tetapi hasilnya akan sepadan dengan kenyamanan dan perlindungan yang diberikan. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, kamu bisa menemukan helm yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya berkendara. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team