Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi motor mogok (pexels/Mahsum Oğrak)
Ilustrasi motor mogok (pexels/Mahsum Oğrak)

Intinya sih...

  • Mengganti roller CVT dengan bobot lebih ringan

  • Ganti per CVT dan per kampas kopling untuk dorongan lebih kuat

  • Atur ulang saluran udara dan sistem bahan bakar

Naik motor matik di jalanan menanjak sering kali menimbulkan tantangan tersendiri. Beberapa biker merasa motornya terasa berat, lemot, bahkan sampai tidak kuat menanjak jika membawa beban atau berboncengan. Padahal, performa nanjak bisa ditingkatkan tanpa harus ganti mesin.

Ada beberapa modifikasi yang bisa kamu lakukan agar motor lebih bertenaga di tanjakan, salaj satunya dengan mengubah beberapa bagian di sistem CVT. Nah, berikut beberapa modifikasi ringan yang bisa membuat motormu lebih galak di tanjakan.

1. Mengganti roller CVT dengan bobot lebih ringan

roller motor matic (suzuki.co.id)

Roller merupakan komponen kecil berbentuk silinder yang menentukan karakter akselerasi motor. Roller yang lebih ringan membuat puli depan membuka lebih lambat, sehingga motor tetap berada di rasio rendah lebih lama dan menghasilkan tarikan awal yang lebih kuat. Inilah yang dibutuhkan saat menghadapi tanjakan—torsi maksimal di putaran bawah.

Misalnya, jika motor matik bawaan pabrik menggunakan roller 13 gram, menggantinya menjadi 11 atau 12 gram bisa memberikan efek signifikan dalam hal tarikan awal. Tapi perlu diingat, semakin ringan roller, putaran mesin akan cenderung lebih tinggi, yang bisa mempengaruhi konsumsi bahan bakar dan kenyamanan di kecepatan menengah.

2. Ganti per CVT dan per kampas kopling untuk dorongan lebih kuat

Ilustrasi roller motor matic (suzuki.co.id)

Selain roller, per CVT (secondary spring) juga berperan besar dalam menentukan respons tarikan saat motor mulai bergerak. Mengganti per CVT standar dengan versi yang lebih keras atau tebal akan meningkatkan tekanan pada puli belakang, sehingga transisi rasio lebih terlambat dan motor akan tetap menghasilkan torsi lebih besar di awal. Hasilnya, motor terasa lebih bertenaga saat mulai menanjak.

Per kopling atau per kampas ganda juga bisa disesuaikan agar engagement point terjadi di RPM yang lebih tinggi. Saat per kampas lebih keras, kopling akan “menggigit” saat mesin sudah punya tenaga cukup, bukan saat RPM masih rendah. Efeknya, motor jadi lebih sigap saat lepas dari posisi diam, terutama di tanjakan.

3. Atur ulang saluran udara dan sistem bahan bakar

Filter udara motor (astra-honda.com)

Selain sektor CVT, respons motor matik saat tanjakan juga sangat bergantung pada suplai udara dan bahan bakar. Dengan mengganti filter udara bawaan dengan model racing atau model dengan aliran udara lebih besar, pembakaran akan lebih optimal. Namun, perubahan ini perlu diimbangi dengan penyetelan ulang sistem bahan bakar—baik karburator maupun injeksi—agar campuran tetap seimbang dan tidak boros.

Jika sistem pembakaran sudah disesuaikan, mesin akan lebih mudah menghasilkan tenaga di RPM rendah dan menengah, yang sangat dibutuhkan untuk mendaki tanjakan tanpa terasa berat atau tertahan. Kombinasi antara torsi kuat dari CVT dan suplai tenaga yang efisien akan membuat motor terasa jauh lebih ringan saat melibas jalur menanjak.

So, biar motor matik lebih responsif saat menanjak, modifikasi tidak harus rumit atau mahal. Fokuskan pada penyetelan bagian-bagian seperti roller, per CVT, dan per kampas kopling agar tarikan lebih kuat sejak RPM rendah. Jangan lupa imbangi dengan pengaturan sistem pembakaran dan perawatan rutin, agar semua komponen saling mendukung performa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team