Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)
Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)

Intinya sih...

  • Minyak rem menyerap air dari udara, mengganggu tekanan hidrolik dan membuat rem terasa ngempos

  • Pengurasan membantu membersihkan kotoran dan endapan untuk menjaga responsifitas sistem pengereman

  • Pengurasan minyak rem sebaiknya dilakukan setiap satu hingga dua tahun atau saat mengganti kampas rem atau servis besar

Minyak rem mungkin bukan cairan yang paling sering diperhatikan dalam perawatan sepeda motor, tetapi perannya sangat krusial dalam menjaga sistem pengereman tetap bekerja optimal. Sayangnya, banyak pengendara hanya menambah minyak rem jika volumenya berkurang, tanpa menyadari bahwa cairan ini juga harus dikuras dan diganti secara total. Proses pengurasan ini bukan hanya sekadar menjaga volume, melainkan membersihkan seluruh sistem dari kotoran, air, dan endapan yang bisa membahayakan keselamatan saat berkendara.

Minyak rem bekerja dalam tekanan tinggi dan suhu ekstrem. Dalam jangka waktu tertentu, cairan ini mengalami penurunan kualitas akibat terkontaminasi oleh kelembaban, oksidasi, dan serpihan dari gesekan komponen pengereman. Jika tidak dikuras secara berkala, kotoran tersebut bisa mengganggu aliran tekanan hidrolik dan bahkan merusak bagian dalam seperti kaliper atau master rem. Oleh karena itu, menguras minyak rem adalah tindakan preventif yang sangat penting bagi keamanan.

1. Minyak rem bersifat menyerap air dari udara

ilustrasi merawat kampas rem motor matic (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Alasan utama mengapa minyak rem harus dikuras adalah karena sifatnya yang higroskopis, yakni menyerap air dari udara sekitar. Walau sistem rem dirancang tertutup, tetap saja uap air bisa masuk seiring waktu. Akumulasi air dalam minyak rem akan menurunkan titik didihnya. Akibatnya, saat pengereman terjadi dalam kondisi panas—seperti saat menuruni tanjakan atau dalam kemacetan—air tersebut akan berubah menjadi uap dan menciptakan gelembung udara di dalam sistem.

Gelembung ini mengganggu tekanan hidrolik dan membuat rem terasa ngempos atau kosong saat ditekan. Dalam kondisi ekstrem, rem bisa sepenuhnya gagal berfungsi. Dengan melakukan pengurasan, semua cairan lama yang sudah tercampur air akan dibuang dan diganti dengan minyak rem baru yang bersih dan berkinerja baik.

2. Pengurasan membantu membersihkan kotoran dan endapan

Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)

Selain menyerap air, minyak rem juga bisa mengandung kotoran dan serpihan logam dari gesekan kampas dan piston rem. Partikel-partikel ini bisa menumpuk di dalam selang atau ruang master, lalu menyumbat aliran tekanan. Jika dibiarkan, sistem pengereman tidak hanya menjadi kurang responsif, tetapi juga bisa menyebabkan keausan dini pada komponen seperti piston kaliper atau sil karet.

Pengurasan membantu membersihkan seluruh sistem dari kotoran tersebut. Proses ini lebih efektif daripada sekadar menambahkan cairan baru ke dalam tabung reservoir. Cairan yang bersih akan membuat tekanan hidrolik lebih stabil dan memperpanjang usia komponen sistem rem secara keseluruhan.

3. Sebaiknya dilakukan setiap satu hingga dua tahun

Ilustrasi kampas rem motor (wahanahonda.com)

Meski tidak ada gejala langsung, pengurasan minyak rem tetap perlu dilakukan secara berkala setiap satu hingga dua tahun. Motor yang sering digunakan dalam kondisi berat seperti tanjakan, lalu lintas padat, atau perjalanan jauh sebaiknya dikuras lebih sering. Kamu bisa memeriksa kondisi minyak rem dari warnanya—jika sudah keruh, kecoklatan, atau bahkan kehitaman, itu tanda bahwa cairan sudah terlalu lama dan perlu diganti.

Beberapa mekanik juga menyarankan pengurasan saat mengganti kampas rem atau servis besar. Hal ini bertujuan agar sistem pengereman bisa diatur ulang secara menyeluruh dan bekerja lebih optimal setelah semua komponen diperiksa dan dibersihkan.

Jadi, menguras minyak rem motor bukan hanya soal menjaga performa pengereman, tetapi juga menyangkut keselamatan berkendara. Cairan yang bersih dan bebas kontaminasi akan menjaga tekanan tetap stabil dan respons rem tetap tajam dalam berbagai kondisi.

Jangan tunggu sampai rem terasa aneh atau bahkan blong. Jadwalkan pengurasan minyak rem secara rutin agar sistem pengereman tetap dalam kondisi prima dan kamu bisa berkendara dengan rasa aman setiap hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team