Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Pertamina menaikkan harga pertamax dari semula Rp9000 menjadi Rp12.500 per liter untuk wilayah Jakarta. Kenaikan ini membuat banyak pengendara beralih ke pertalite. Padahal kualitas pertalite jauh di bawah pertamax.
Masalahnya banyak motor yang kini menuntut diisi pertamax karena kompresi mesinnya yang tinggi. Jika dipaksa menenggak pertalite, bisa-bisa mesin motor tersebut jebol. Nah, berikut penjelasan kenapa jangan asal berpindah dari pertamax ke pertalite.
Baca Juga: Tiga Cara Menghemat Bensin Buat Biker Matik
1. Pahami Nilai RON BBM
Antrean kendaraan di SPBU (1/7/2022). IDNTimes/Savi Nilai Research Octan Number (RON) yang tinggi membuat tenaga yang dihasilkan mesin semakin besar. Begitu juga dengan semakin tingginya rasio kompresi mesin, akan semakin besar juga tenaga yang dihasilkan.
Tingginya nilai oktan BBM menandakan ketahanan tekanan semakin tinggi. Hal ini membutuhkan tekanan yang lebih tinggi, dan membutuhkan waktu yang lebih lama saat melakukan pembakaran di dalam mesin. Berikut adalah nilai RON dari beberapa jenis BBM:
1. Premium
- Nilai Oktan/RON: 88
- Rasio Kompresi: 7-8 : 1
2. Pertalite
- Nilai Oktan/RON: 90
- Rasio Kompresi: 9-10 : 1
3. Pertamax
- Nilai Oktan/RON: 92
- Rasio Kompresi: 10-11 : 1
4. Pertamax Turbo
- Nilai Oktan/RON: 95
- Rasio Kompresi: 11-12 : 1
2. Efek samping pakai bensin di bawah spesifikasi mesin
( Ilustrasi SPBU) IDN Times/Istimewa Kalau kamu memaksakan motor yang seharusnya meminum Pertamax dan menggantinya dengan Pertalite, sudah pasti akan ada efek samping pada mesin. BBM yang punya RON lebih rendah dari seharusnya bisa menyebabkan mesin knocking alias mengelitik. Knocking ini harus dihindari karena bisa merusak mesin, misalnya membuat piston berlubang.
Selain itu kalau memakai BBM dengan RON yang di bawah rekomendasi juga bisa bikin performa motor jadi loyo dan gak optimal, hal ini disebabkan oleh kerak di ruang bakar yang lama kelamaan menumpuk. Kerak ini dihasilkan akibat pembakaran kurang sempurna.
Baca Juga: 5 Mobil 1500 cc Paling Irit, Adakah Pilihanmu?
3. Mesin berkompresi rendah jangan pakai BBM RON tinggi
Pom bensin Pertamina (IDN Times/Irfan Fathurohman) Begitu juga sebaliknya, kalau motor kamu memiliki kompresi mesin yang rendah, sebaiknya jangan paksakan minum BBM RON kelewat tinggi. Hal ini biasanya dilakukan dengan tujuan mendapatkan performa motor yang lebih baik.
Padahal kenyataannya kompresi mesin yang rendah gak bisa membakar semua bensin dengan oktan terlalu tinggi, dan lagi-lagi memberikan efek buruk ke mesin motor. Seperti misalnya membuat performa motor menurun dan konsumsi BBM jadi lebih boros.
Yang lebih menakutkan lagi bisa terjadi fuel dilution. Fuel dilution adalah keadaan di mana sisa uap bensin yang gak terbakar tercampur dengan oli mesin. Kalau sudah begini kemampuan pelumasan oli mesin akan berkurang, dan kalau gak segera diganti bukan gak mungkin mesin bisa jebol.