TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mata Berkunang-kunang Saat Bersepeda, 3 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Jangan diabaikan, ya!

active.com

Jakarta, IDN Times - Mono, 32 tahun, tiba-tiba menepikan sepedanya ke pinggir jalan. Ia baru saja melahap tanjakan yang lumayan curam di daerah Sawangan, Depok, Jawa Barat. Pandangannya berkunang-kunang dan dadanya terasa sesak.

"Sudah tiga bulan gak gowes terus langsung disambut tanjakan," kata Mono. Ia membutuhkan waktu satu jam untuk memulihkan diri sebelum melanjutkan bersepeda, kali ini lebih santai.

Apa yang terjadi dengan Mono sebenarnya? Kenapa matanya berkunang-kunang saat menggowes? Ternyata mata berkunang-kunang adalah isyarat tubuh yang harus diperhatikan, loh.

Dokter Spesialis Olahraga, Andhika Raspati, mengatakan pandangan berkunang-kunang mengisyaratkan aktivitas gowes telah berdampak pada aliran darah ke otak. 'Kunang-kunang' muncul karena kurangnya asupkan okigen ke otak.

“Jadi intinya sih berkurangnya aliran nutrisi dan oksigen ke otak. Itulah yang membuat kita menjadi berkunang-kunang atau bahkan bikin blackout,” kata dokter Dhika, sapaan Andhika, kepada IDN Times, Selasa (4/8/2020).

1. Penurunan aliran darah ke otak

IDN Times/Dwi Agustiar

Dokter Dhika menjelaskan bahwa sensasi berkunang-kunang yang dirasakan ketika bersepeda dikarenakan adanya penurunan aliran darah ke otak. Ada kondisi-kondisi yang dialami tubuh saat bersepeda hingga memicu hal ini. 

“Darah itu kan fungsinya membawa oksigen, membawa nutrisi. Sehingga begitu ada penurunan perfusi darah atau penurunan aliran darah ke otak, bisa muncul sebuah kondisi yang berkunang-kunang atau bahkan blackout sebutannya, ya,” jelasnya.

2. Beban latihan yang berat

ilovebicycling.com

Dokter Dhika mengatakan salah satu faktor yang bisa memicu penurunan aliran darah ke otak karena beban latihan yang berlebih. Olahraga yang kelewat berat ini berdampak pada efektivitas pompa jantung untuk mengalirkan darah ke otak.

“Beban latihan terlalu berat sehingga pompa jantungnya sudah tidak efektif lagi. Tidak cukup baik untuk bisa men-deliver darah ke otak,” lanjut dokter Dhika.

3. Dehidrasi

cyclingweekly.com

Dokter Dhika mengatakan, selain latihan yang berlebihan, dehidrasi yang disebabkan kurangnya minum dan terlalu banyak berkeringat juga bisa menyebabkan penurunan aliran darah ke otak. 

“Atau memang mungkin dia dehidrasi misalnya. Dia kurang minum. Kemudian dia juga keringat banyak gitu kan. Sehingga cairan darahnya berkurang. Sehingga apa yang dialirkan ke otak juga jadi berkurang,” tuturnya.

Baca Juga: Mau Merakit Sepeda Minion? Tiga Merek Frame Ini Bisa Jadi Pilihan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya