TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Serangan Jantung Ancam Goweser, Bagaimana Cara Menghindarinya?

Beberapa saran berikut bisa kamu lakukan

IDN Times/Dwi Agustiar

Jakarta, IDN Times - Bersepeda memang bermanfaat bagi jantung. Namun tidak bisa asal gowes saja. Sebab ternyata ada hal-hal yang harus diperhatikan agar bersepeda tidak justru membahayakan kesehatan, khususnya jantung. 

Menurut dokter spesialis olahraga, Andhika Raspati atau biasa disapa Dhika, ada dua faktor yang kerap memicu serangan atau henti jantung saat menggowes, yaitu sudah memiliki riwayat masalah jantung dan satu lagi karena berhadapan dengan pencetus serangan jantung. 

“Pencetus seperti misalnya dia nge-push sepeda terlalu jauh, dia terlalu ngotot, terlalu ngebut, yang memang sebenarnya tubuhnya gak terbiasa. Tubuhnya belum bisa meng-handle beban tersebut. Atau misalnya dia ada faktor lain, kayak dehidrasi yang membuat kerja jantungnya jadi meningkat tajam,” kata Dhika kepada IDN Times beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Polygon Luncurkan Minivelo Zeta 2, Gili Velo Tanpa Baterai? 

1. Lakukan medical check up untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung

freepik.com/ijeab

Dokter Dhika menyarankan sebelum memulai bersepeda, lakukan dulu medical check up atau konsultasi ke dokter tentang kesehatanmu, termasuk kondisi jantungmu. 

Dirinya mengatakan serangan jantung saat bersepeda biasanya terjadi karena seseorang sudah memiliki predisposisi atau masalah jantung, seperti gangguan irama jantung. 

“Kita harus paham betul tubuh kita gimana. Apakah kita punya kelainan medis, apakah kita punya kondisi-kondisi tertentu, apakah kita punya penyakit yang mungkin kita enggak tahu. Makanya, sangat disarankan kalau bisa ya, medical check up atau konsul ke dokter,” kata Dhika.

Predisposisi yang dihadapkan dengan pencetus saat bersepeda, seperti dehidrasi atau beban latihan yang berlebihan, dapat memicu terjadinya serangan atau henti jantung.

Dengan mengetahui bagaimana kondisi dan kesehatan tubuh, kita lebih berwawasan tentang bagaimana cara bersepeda yang menguntungkan bagi tubuh.

2. Jangan memaksa jantung bekerja secara berlebihan

Ilustrasi pesepeda. IDN Times/Istimewa

Dokter Dhika juga mengatakan agar goweser mengenali dirinya sendiri sebelum mulai bersepeda. Mengenali diri ini hanya pada mengetahui kondisi kesehatan saja, tetapi juga mengetahui porsi latihan yang sesuai dengan kemampuan. 

Jika kamu adalah pesepeda pemula, jangan memaksakan diri untuk bersepeda dengan porsi pesepeda andal. Jangan menempuh jarak bersepeda yang terlalu jauh, seperti keluar kota dan menempuh medan yang berat saat kita belum terbiasa dengan rutinitas bersepeda tersebut. Pasalnya, ini berhubungan dengan memaksa jantung untuk bekerja dengan intensitas yang belum dibiasakan. 

“Kita mesti benar-benar start dari bawah, kita mesti benar-benar start dari intensitas yang rendah dan kita progress secara bertahap,” ujarnya.

Baca Juga: 5 Sepeda Lipat Ini Banderolnya di Bawah Rp5 Juta, Bisa Buat B2W Lho! 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya