Apakah Motor Masih Bisa Diselamatkan setelah Terendam Total?

- Kenali komponen yang rentan rusak
- Tindakan darurat yang harus dilakukan
- Kapan motor tidak bisa diselamatkan?
Saat banjir datang secara tiba-tiba, banyak biker menghadapi situasi darurat: motor kesayangan mereka terendam air hingga ke atas setang. Dalam kondisi seperti itu, muncul pertanyaan penting: apakah motor masih bisa diselamatkan setelah terendam total?
Jawabannya tidak selalu hitam putih. Banyak faktor yang menentukan apakah sebuah motor bisa kembali berfungsi normal, mulai dari jenis motor, durasi perendaman, hingga penanganan awal yang dilakukan.
Yang pasti, semakin cepat penanganan dilakukan, semakin besar pula peluang motor bisa diselamatkan. Motor yang dibiarkan terendam lama tanpa disentuh akan lebih berisiko mengalami kerusakan permanen, terutama pada sistem kelistrikan dan bagian internal mesin. Tapi dengan penanganan tepat, tidak sedikit motor yang berhasil kembali pulih dan berfungsi seperti sedia kala.
1. Kenali komponen yang rentan rusak

Saat motor terendam total, ada beberapa komponen vital yang hampir pasti terdampak. Pertama adalah sistem kelistrikan seperti ECU, CDI, soket kabel, dan sensor. Komponen ini sangat sensitif terhadap air dan kelembapan, terutama jika tidak dilindungi dengan baik. Kedua, mesin yang kemasukan air (terutama melalui lubang knalpot atau filter udara) bisa mengalami water hammer, yakni kerusakan akibat piston yang mencoba memampatkan air yang tak bisa ditekan.
Selain itu, oli mesin, CVT, dan gardan juga rentan tercampur air. Bila tidak segera dikuras, kontaminasi ini bisa menyebabkan ausnya komponen logam dan membuat sistem pelumasan tidak efektif. Terakhir, bearing roda, kabel rem, dan speedometer analog juga bisa mengalami karat atau macet bila tidak dibersihkan dengan benar.
2. Tindakan darurat yang harus dilakukan

Jika motor kamu baru saja terendam, jangan langsung distarter atau dinyalakan, baik menggunakan tombol elektrik maupun engkol. Ini adalah kesalahan fatal yang bisa memperparah kerusakan, terutama jika air sudah masuk ke ruang bakar. Sebaiknya motor segera didorong ke tempat kering, lalu lepas aki dan busi, dan keringkan bagian yang terlihat basah.
Langkah selanjutnya adalah membawa motor ke bengkel terpercaya untuk pemeriksaan menyeluruh. Teknisi akan menguras oli, membuka bagian CVT (untuk motor matik), membersihkan filter udara, dan memeriksa sistem kelistrikan. Beberapa bengkel juga menggunakan angin tekanan tinggi untuk membantu mengeringkan soket-soket listrik yang terkena air.
3. Kapan motor tidak bisa diselamatkan?

Sayangnya, tidak semua motor bisa pulih setelah terendam. Jika ECU rusak total atau air sudah menyebabkan korosi parah pada mesin, maka biaya perbaikannya bisa sangat tinggi. Dalam beberapa kasus, kerusakan permanen pada rangka akibat karat atau komponen kelistrikan utama yang tidak tersedia lagi bisa membuat pemilik mempertimbangkan untuk menjual motor sebagai rongsokan atau untuk diambil spare part-nya saja.
Namun begitu, banyak kasus di mana motor tetap bisa pulih dan kembali digunakan setelah banjir, asalkan ditangani dengan cepat dan tepat. Penting untuk tidak panik, tidak asal menyalakan mesin, dan segera konsultasi ke bengkel yang punya pengalaman menangani motor bekas banjir. Dengan begitu, peluang menyelamatkan motormu masih terbuka lebar.