Begini Adab Seorang Muslim Saat Berkendara

Berkendara di jalanan perkotaan sering kali memang menguras kesabaran. Sebab banyak hal yang bisa memicu kemarahan, seperti pengendara ugal-ugalan, kemacetan panjang, hingga klakson yang dibunyikan tidak pada tempatnya.
Kalau menuruti emosi, akibatnya bisa terjadi keributan. Karena itu sangat disarankan bagi pengendara untuk menjaga kewarasan dan kesabaran di perjalanan. Nah, berikut seharusnya adab seorang muslim saat berkendara yang perlu kembali diingat serta diamalkan.
1. Memulai perjalanan dengan doa

Setiap muslim dianjurkan untuk memulai segala aktivitas dengan doa, termasuk ketika berkendara. Berikut doa yang sebaiknya dibawa sebelum memulai perjalanan yang diajarkan Rasulullah SAW:
“Subhanalladzi sakhkhara lana hadza wama kunna lahu muqrinin wa inna ila rabbina lamunqalibun”
(Maha Suci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami).
Doa ini akan mengingatkan kita bahwa kendaraan yang kita miliki adalah bagian dari nikmat yang diberikan Allah, sehingga harus digunakan dengan rasa syukur dan tanggung jawab.
2. Menjaga keselamatan dan mematuhi aturan

Islam mengajarkan kita untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain. Hal ini antara lain tertuang dalam Al-Quran. Allah berfirman: “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan…” (QS. Al-Baqarah: 195).
Salah satu cara menjaga keselamatan diri dan orang lain adalah dengan mematuhi aturan lalu lintas saat berkendara. Contoh nyata menaati aturan di jalan adalah dengan tidak menerobos lampu merah, mematuhi batas kecepatan, serta tidak menggunakan ponsel saat berkendara.
3. Bersabar dan menahan emosi

Kita mungkin sering menghadapi situasi yang tidak menyenangkan di perjalanan, seperti kemacetan atau pengendara lain yang ugal-ugalan. Islam mengajarkan kita untuk bersikap sabar dan tidak mudah emosi.
Rasulullah SAW pernah bersabda: “Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan amarahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sikap sopan, seperti memberi jalan kepada orang lain atau tidak membunyikan klakson secara berlebihan, menunjukkan akhlak mulia seorang muslim.
4. Menghindari sikap tergesa-gesa

Tergesa-gesa adalah sifat yang dilarang dalam Islam, terutama saat berkendara. Dalam salah satu hadis, Rasulullah SAW pernah bersabda: “Tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (HR. Tirmidzi).
Karena itu, mengemudi dengan kecepatan tinggi tanpa alasan darurat dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Sebaliknya, berkendaralah dengan tenang dan penuh kehati-hatian.