Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengisi bensin motor (pexels.com/Bradley De Melo)
ilustrasi mengisi bensin motor (pexels.com/Bradley De Melo)

Intinya sih...

  • Tekanan udara dalam tangki bisa membantu mengurangi penguapan bahan bakar dan mendukung efisiensi, tergantung kondisi penggunaan motor.

  • Mengisi penuh tangki menambah berat motor, mempengaruhi konsumsi bensin, terutama pada motor sport dengan tangki besar.

  • Sistem injeksi dan karburator serta kebiasaan berkendara juga memengaruhi konsumsi bensin, bukan hanya isi tangki saja.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah denger anggapan kalau isi tangki motor sampai penuh bisa membuat konsumsi bahan bakar lebih hemat? Banyak pengendara yang percaya dengan teori ini, tapi sebagian lagi merasa gak ada hubungannya sama sekali. Fenomena ini menarik buat dikulik lebih dalam karena ternyata ada sisi teknis dan logis yang bisa dijelaskan. Motor memang punya karakteristik berbeda, tapi ada faktor umum yang bisa memengaruhi efisiensi bahan bakarnya.

Sebelum buru-buru percaya atau menolak, penting untuk memahami bagaimana sistem bahan bakar bekerja. Kondisi tangki, tekanan udara, bobot kendaraan, sampai cara berkendara juga ikut menentukan. Mengisi penuh tangki bisa membawa efek tertentu, baik positif maupun negatif, tergantung situasi. Nah, biar lebih jelas, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang hubungan isi tangki penuh dengan konsumsi bensin motor.

1. Tekanan udara dalam tangki

ilustrasi mengisi bensin motor (pexels.com/cottonbro studio)

Saat tangki diisi penuh, udara di dalam ruang tangki jadi lebih sedikit. Kondisi ini bisa membantu mengurangi penguapan bahan bakar karena tekanan udara lebih stabil. Pada akhirnya, penguapan yang minim membuat bensin gak cepat berkurang tanpa disadari. Jadi, di satu sisi, isi penuh tangki memang bisa mendukung efisiensi.

Namun, bukan berarti selalu begitu di semua kondisi. Jika motor sering dipakai di suhu panas, bensin bisa tetap mengalami ekspansi. Walaupun tangki penuh membantu menekan udara, tapi temperatur tinggi tetap memengaruhi kualitas bahan bakar. Jadi, jangan menganggap isi penuh selalu jadi solusi hemat bensin.

2. Berat kendaraan yang bertambah

ilustrasi mengisi bensin motor (unsplash.com/Damir Semirkhanov)

Mengisi penuh tangki jelas menambah bobot motor. Apalagi kalau tangkinya cukup besar, selisih berat bisa lumayan terasa. Semakin berat motor, semakin besar juga tenaga yang dibutuhkan mesin untuk melaju. Secara teori, ini bisa membuat konsumsi bensin malah lebih boros.

Tapi kondisi ini gak selalu terasa di motor harian dengan kapasitas tangki kecil. Pada motor sport dengan tangki besar, efeknya mungkin lebih nyata. Jadi, kalau harapannya hemat, isi penuh tangki di motor berkapasitas kecil masih bisa masuk akal. Sebaliknya, motor dengan tangki besar bisa terasa lebih berat kalau selalu diisi penuh.

3. Sistem injeksi dan karburator

ilustrasi touring motor (unsplash.com/Leon Andov)

Motor injeksi dan karburator punya sistem suplai bahan bakar yang berbeda. Pada motor injeksi, sensor dan ECU lebih presisi dalam mengatur pasokan bensin ke mesin. Jadi, apakah tangki penuh atau setengah, konsumsi bensin cenderung tetap stabil. Ini membuat klaim irit karena isi penuh tangki jadi kurang relevan untuk motor injeksi modern.

Sedangkan motor dengan karburator lebih bergantung pada kondisi tekanan dan aliran bahan bakar. Isi penuh tangki bisa membantu suplai bahan bakar lebih lancar karena gravitasi bekerja lebih optimal. Tapi tetap saja, faktor ini gak dominan kalau dibandingkan dengan gaya berkendara. Jadi, motor karburator bisa sedikit terbantu, tapi bukan berarti jadi jauh lebih irit.

4. Faktor kebiasaan berkendara

ilustrasi touring motor (unsplash.com/Amirul Hilmi)

Pada akhirnya, kebiasaan pengendara jauh lebih berpengaruh dibanding isi penuh atau setengah tangki. Akselerasi mendadak, kecepatan tinggi, dan sering ngerem mendadak justru bikin konsumsi bensin lebih boros. Bahkan, motor dengan tangki penuh bisa tetap cepat habis kalau gaya berkendaranya agresif. Jadi, hemat atau boros lebih ditentukan oleh pola berkendara.

Selain itu, perawatan rutin seperti servis berkala, cek filter udara, dan menjaga tekanan ban juga berperan besar. Motor yang terawat dengan baik pasti lebih efisien, terlepas dari seberapa penuh tangki. Jadi, sebelum fokus ke isi tangki, lebih baik evaluasi dulu gaya berkendara dan kondisi motor. Dari situ, hemat bensin akan terasa lebih nyata.

Isi tangki penuh memang punya sisi positif, seperti mengurangi penguapan bensin dan menjaga suplai bahan bakar tetap lancar. Tapi di sisi lain, bobot tambahan dan faktor eksternal bisa membuat efeknya gak selalu signifikan. Motor modern dengan sistem injeksi juga membuat teori ini jadi kurang relevan.

Jadi, kesimpulannya, isi penuh tangki bukan satu-satunya kunci hemat bensin. Gaya berkendara, perawatan motor, dan kondisi jalan tetap jadi faktor utama. Kalau sudah paham, lebih bijak rasanya untuk menggabungkan semua aspek supaya konsumsi bensin lebih efisien.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team