Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi starter motor (suzuki.co.id)
ilustrasi starter motor (suzuki.co.id)

Intinya sih...

  • Setiap kali menstarter, aki bekerja ekstra kerasMenekan tombol starter bukan sekadar menghidupkan mesin—itu juga berarti aki sedang mengeluarkan arus listrik dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Arus ini digunakan untuk memutar dinamo starter agar mesin bisa menyala.

  • Starter berat bisa jadi tanda masalah lainBanyak pengendara menstarter motor berkali-kali karena merasa mesin susah hidup. Namun, starter berat belum tentu disebabkan oleh aki lemah. Bisa jadi penyebabnya adalah busi kotor, filter udara tersumbat, atau bahan bakar tidak lancar mengalir.

  • Cara bijak menjaga aki agar tidak cepat soakAgar aki lebih awet, hindari kebiasaan menstarter motor

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi pengguna motor modern, tombol starter sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Cukup sekali tekan, mesin langsung menyala tanpa perlu repot menginjak kick starter. Namun, banyak pengendara sering kali menekan tombol starter berulang kali ketika motor sulit hidup, entah karena pagi hari, cuaca dingin, atau jarang dipakai. Kebiasaan ini sering menimbulkan pertanyaan: benarkah terlalu sering menggunakan starter bisa membuat aki cepat soak?

Aki berfungsi sebagai sumber utama tenaga listrik bagi sistem starter motor. Saat tombol ditekan, arus besar dialirkan untuk memutar dinamo starter agar mesin menyala. Namun, penggunaan yang berlebihan tanpa memperhatikan kondisi aki atau mesin bisa menyebabkan penurunan kapasitas daya secara signifikan. Jika dibiarkan terus-menerus, aki bisa menjadi lemah bahkan mati total sebelum waktunya. Berikut penjelasan lebih dalam mengenai hubungan antara kebiasaan menstarter motor dan usia aki.

1. Setiap kali menstarter, aki bekerja ekstra keras

ilustrasi electric starter motor (dok. Suzuki)

Menekan tombol starter bukan sekadar menghidupkan mesin—itu juga berarti aki sedang mengeluarkan arus listrik dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Arus ini digunakan untuk memutar dinamo starter agar mesin bisa menyala. Jika motor sulit hidup dan pengendara terus menekan tombol berkali-kali, aki akan kehilangan daya lebih cepat daripada saat digunakan normal. Dalam kondisi ini, arus listrik keluar tanpa sempat diisi ulang oleh sistem pengisian (stator dan kiprok), sehingga aki mudah tekor.

Selain itu, bila kamu sering menstarter motor dalam waktu singkat (misalnya hanya beberapa detik kemudian dimatikan lagi), aki tidak punya waktu untuk kembali terisi penuh. Kebiasaan seperti ini bisa memperpendek umur aki karena siklus pengisian dan pengosongan berlangsung terlalu sering tanpa jeda yang cukup.

2. Starter berat bisa jadi tanda masalah lain

ilustrasi motor mogok (unsplash.com/John Canelis)

Banyak pengendara menstarter motor berkali-kali karena merasa mesin susah hidup. Namun, starter berat belum tentu disebabkan oleh aki lemah. Bisa jadi penyebabnya adalah busi kotor, filter udara tersumbat, atau bahan bakar tidak lancar mengalir. Akibatnya, arus listrik dari aki terbuang percuma karena mesin tidak kunjung menyala.

Jika hal ini sering terjadi, sebaiknya periksa dulu kondisi mesin sebelum terus menekan tombol starter. Cek busi, karburator, atau sistem injeksi agar pembakaran kembali optimal. Dengan begitu, aki tidak dipaksa bekerja keras setiap kali menghidupkan motor. Ingat, aki hanya bertugas memberi daya awal—bukan untuk menutupi masalah mekanis yang belum diperbaiki.

3. Cara bijak menjaga aki agar tidak cepat soak

ilustrasi aki motor (pexels.com/lucas)

Agar aki lebih awet, hindari kebiasaan menstarter motor berulang kali tanpa jeda. Jika motor sulit hidup, beri jeda beberapa detik sebelum mencoba lagi. Pastikan juga kondisi aki tetap prima dengan rutin mengecek tegangannya minimal sebulan sekali. Untuk motor yang jarang digunakan, hidupkan mesin setidaknya dua kali seminggu agar sistem pengisian tetap aktif.

Selain itu, pastikan semua sambungan kabel bersih dan tidak berkarat karena konektor yang longgar bisa menghambat aliran listrik dari aki ke dinamo starter. Gunakan juga oli mesin yang sesuai rekomendasi pabrikan agar putaran mesin lebih ringan, sehingga beban kerja aki berkurang. Dengan perawatan sederhana dan kebiasaan yang benar, kamu bisa menekan risiko aki soak meski sering menggunakan starter elektrik setiap hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team