Bolehkah Top Up Oli Motor dengan Merek yang Berbeda?

- Perbedaan spesifikasi lebih penting daripada merek
- Risiko mencampur oli dengan formula berbeda
- Kapan sebaiknya menambahkan oli berbeda merek?
Oli motor berfungsi melumasi, mendinginkan, sekaligus melindungi mesin dari gesekan. Seiring waktu dan pemakaikan, volume oli bisa berkurang, entah karena penguapan, kebocoran, atau terbakar bersama bahan bakar. Karena itu sangat penting mengecek volume oli mesin secara rutin.
Kalau volume oli berkurang, sebaiknya segera tambahkan. Ini penting agar mesin motor terlumasi dengan baik. Tapi, apakah aman menambahkan oli yang berbeda merek ke dalam mesin? Yuk, kita kulik
1. Perbedaan spesifikasi lebih penting daripada merek

Poin utama yang harus diperhatikan bukan hanya merek oli, melainkan spesifikasinya. Setiap oli motor memiliki standar viskositas (SAE) dan kualitas (API atau JASO) yang tercantum di kemasannya. Jika spesifikasinya sama, misalnya sama-sama SAE 10W-40 dan JASO MA2, maka menambahkan oli dari merek lain umumnya masih aman. Mesin akan tetap mendapatkan perlindungan sesuai kebutuhan.
Sebaliknya, jika spesifikasinya berbeda jauh, misalnya dari SAE 10W-40 ke SAE 20W-50, maka kinerja mesin bisa terganggu. Oli yang lebih kental dapat membuat mesin terasa berat, sementara oli yang terlalu encer bisa membuat pelumasan kurang maksimal. Jadi, fokuslah pada kesesuaian spesifikasi dibanding hanya merek.
2. Risiko mencampur oli dengan formula berbeda

Setiap produsen oli punya formula aditif tersendiri, seperti deterjen, antioksidan, hingga zat pengurang gesekan. Mencampur dua oli dengan aditif yang berbeda kadang menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan. Akibatnya, oli bisa lebih cepat teroksidasi, membentuk kerak, atau bahkan menurunkan performa mesin.
Itulah sebabnya, walaupun sesekali menambahkan oli dengan merek berbeda masih bisa ditoleransi, sebaiknya jangan dijadikan kebiasaan. Untuk jangka panjang, gunakan merek oli yang sama agar formula aditif tetap konsisten bekerja melindungi mesin. Jika terpaksa menambah oli berbeda, segera lakukan penggantian total pada jadwal servis berikutnya.
3. Kapan sebaiknya menambahkan oli berbeda merek?

Ada situasi darurat di mana menambahkan oli berbeda justru lebih baik daripada membiarkan mesin kekurangan oli. Misalnya, ketika indikator oli menyala di perjalanan jauh dan merek oli yang sama tidak tersedia. Dalam kondisi seperti ini, menambah oli berbeda dengan spesifikasi mendekati standar mesin lebih aman dibanding membiarkan mesin berjalan dengan volume oli yang rendah.
Namun, setelah kondisi darurat teratasi, sebaiknya segera lakukan servis dan ganti oli secara penuh dengan merek dan spesifikasi yang sesuai rekomendasi pabrikan. Dengan begitu, mesin tetap terlindungi secara optimal.
So, menambahkan oli motor dengan merek berbeda pada dasarnya boleh, selama spesifikasinya sama dan dilakukan hanya dalam kondisi darurat. Yang paling penting adalah memastikan standar SAE, API, atau JASO sesuai dengan kebutuhan mesin motor. Untuk pemakaian jangka panjang, tetap gunakan oli dengan merek dan spesifikasi yang konsisten agar formula aditif tidak bercampur. Ingat, kualitas oli sangat menentukan umur mesin, jadi jangan sembarangan dalam memilih dan menambahkan oli.