Ilustrasi pengisian minyak rem pada motor (youtube.com/Delboy's Garage)
Selain nilai DOT yang berbeda, minyak rem juga biasanya memiliki warna yang berbeda. Sebenarnya fungsi warna pada minyak rem ini hanya sebagai pemberi ‘identitas’ saja. Sehingga mencampur minyak rem yang berbeda warna sebetulnya tidak akan memberikan dampak yang signifikan. Namun, warna dalam minyak rem ini bagi sebagian orang digunakan sebagai penanda jika terjadi kebocoran minyak rem.
Mencampur minyak rem dengan warna yang berbeda akan menyulitkan pengguna motor untuk mengidentifikasi jika sewaktu-waktu terjadi kebocoran minyak rem, karena warnanya sudah tercampur.
Kesimpulannya apakah diperbolehkan untuk mencampur minyak rem? Jawabannya, sebaiknya tidak. Hal ini agar performa minyak rem untuk menunjang pengereman pada motor menjadi tak terganggu.
Mencampur minyak rem dengan nilai DOT yang sama masih bisa diperbolehkan, karena mencampur minyak rem dengan nilai DOT sama tak akan berpengaruh pada titik didihnya, karena DOT yang sama akan memiliki titik didih yang sama pula. Sedangkan mencampur minyak rem dengan warna yang berbeda sifatnya opsional, hal ini karena tidak akan berpengaruh pada kualitas pengereman namun akan menyulitkan untuk mengidentifikasi jika terjadi kebocoran pada minyak rem karena warnanya sudah kadung tercampur.
Sehingga demi keamanan dan kenyamanan untukmu dan motor kesayanganmu, usahakan agar selalu menggunakan minyak rem dengan nilai DOT atau warna yang sama guna menghindari permasalahan yang mungkin akan timbul di kemudian hari.
Demi kebaikan motormu sendiri, selalu pilih bengkel yang kredibilitasnya terjamin untuk mempercayakan kualitas rem pada motor yang kamu gunakan agar motor tak memunculkan permasalahan-permasalahan lain akibat salah penanganan pada motor.
Penulis: Syahrial Maulana Sudarto