Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ciri-Ciri Penipuan Jual Beli Motor di Marketplace Sosial Media

Yamaha aerox (unsplash.com/Mohammad Reza)
Intinya sih...
  • Jual beli motor di media sosial semakin mudah, tapi juga rentan penipuan.
  • Penipuan ditandai dengan harga sangat murah dan penjual yang menghilang setelah menerima uang muka.
  • Penipu menggunakan akun baru, foto profil mencurigakan, dan lokasi tidak konsisten untuk memancing korban.

Berkat kehadiran marketplace di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Tiktok, jual beli motor kini jadi semakin mudah. Tanpa harus keluar rumah dan membuang banyak tenaga untuk kesana-kesini, kamu bisa melihat-lihat motor bekas yang ditawarkan, dan melanjutkan proses transaksi lewat ponsel. Sayangnya, kemudahan ini juga membuka celah bagi oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan.

Modus penipuan dalam jual beli motor di media sosial kini semakin beragam. Biasanya ditandai dengan penawaran harga yang sangat murah, kemudian penjual tiba-tiba menghilang setelah menerima uang muka. Nah, agar kamu tidak menjadi korban, mengenali ciri-ciri penipuan yang sering terjadi adalah tindakan antisipasi yang bijak.

1. Harga jauh di bawah pasaran

ilustrasi menawar harga sepeda motor (freepik.com/odua)

Salah satu trik paling umum dari penipu adalah menawarkan motor dengan harga yang sangat murah. Misalnya, motor keluaran 2025 hanya dijual setengah bahkan dibawah dari harga umum pasarannya. Penawaran ini memang terlihat menggiurkan, apalagi jika motor terlihat masih mulus dan dikatakan lengkap dengan surat-suratnya. Tapi justru di sinilah letak jebakannya, harga yang terlalu bagus untuk jadi kenyataan sering kali memang tidak nyata.

Biasanya, penipu akan beralasan bahwa motor tersebut dijual murah karena kondisi terdesak butuh uang cepat, pindah tugas, atau alasan mendesak lainnya. Padahal, ini hanya taktik untuk memancing calon korban agar cepat melakukan pembayaran tanpa berpikir panjang. Sebelum tergiur, bandingkan dulu harga motor serupa di berbagai platform dan pastikan tidak ada yang janggal.

2. Akun penjual tidak meyakinkan

Seseorang sedang mengakses facebook di laptop (unsplash.com/Nghia Nguyen)

Periksa profil penjual sebelum bertransaksi. Akun penipu biasanya terilahat baru dibuat, jarang aktivitas online, dan tidak memiliki teman atau pengikut. Mereka juga jarang mengunggah foto pribadi atau interaksi yang wajar seperti komentar dan likes dari akun lain. Intinya, akun terlihat dingin dan tidak aktif secara sosial.

Selain itu, penipu cenderung menggunakan foto profil yang mencurigakan atau terlalu umum, seperti gambar motor, logo perusahaan, atau bahkan wajah artis. Mereka juga menghindari video call atau pertemuan langsung. Kalau penjual menolak bertemu langsung atau berdalih sedang di luar kota, itu bisa jadi tanda bahaya.

3. Mendesak uang muka atau transfer cepat

Ilustrasi transaksi kendaraan (freepik.com/freepik)

Modus ini sangat sering dipakai, penjual minta uang muka atau DP agar motor "tidak diambil orang lain." Mereka akan menekan atau mendesak kamu agar segera transfer dengan alasan sudah banyak peminat atau takut motornya keburu laku. Ini teknik yang digunakan untuk menciptakan tekanan psikologis agar kamu bertindak tergesa-gesa.

Kalau kamu diminta transfer sebelum melihat unit motor secara langsung atau tanpa kontrak resmi, lebih baik mundur. Penjual yang jujur biasanya tidak keberatan jika kamu ingin bertemu dulu, memeriksa motor, atau bahkan jika kamu membawa mekanik untuk pengecekan.

4. Lokasi dan identitas tidak jelas

Ilustrasi map di smartphone (unsplash.com/henry perks)

Penipu sering kali memberikan lokasi yang tidak konsisten atau terlalu umum seperti Jakarta Timur atau Sekitar Bandung. Ketika ditanya lebih lanjut, mereka akan memberikan alasan yang berbelit atau menghindari menjawab secara langsung. Bahkan, bisa jadi alamat yang diberikan fiktif atau hasil copas dari internet.

Identitas penjual juga sering kali tidak bisa diverifikasi. Bisa saja si penipu memberikan foto atau KTP yang sudah dipalsukan. Jadi, pastikan kamu melakukan transaksi hanya dengan orang yang bisa ditemui langsung dan identitasnya dapat dipertanggungjawabkan sepenuhnya.

5. Foto motor mengambil dari internet

Motor kawasaki ninja (unsplash.com/Kipras Zabeliauskas)

Perhatikan baik-baik foto motor yang diunggah. Kalau kualitas fotonya tidak wajar, seperti gambar pecah-pecah, atau pencahayaannya tidak konsisten, bisa jadi itu foto hasil unduhan dari internet. Dalam beberapa kasus, penipu menggunakan foto dari akun penjual sah yang benar-benar menjual motor secara legal dan jujur.

Kamu bisa melakukan pencarian gambar di Google Lens atau yandex untuk memastikan apakah foto tersebut pernah dipakai di tempat lain. Kalau hasil pencarian menunjukkan gambar tersebut pernah atau sering muncul di berbagai situs atau akun yang tidak terkait, kemungkinan besar itu adalah penipuan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us