Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ekspor Mobil China Tembus Rp1,8 Kuadriliun dalam 10 Bulan!

mitsubishi-motors.co.id
mitsubishi-motors.co.id

Industri otomotif China kembali menunjukkan dominasinya di pasar global. Dalam 10 bulan pertama tahun 2025, total nilai ekspor kendaraan dari Negeri Tirai Bambu mencapai 798,39 miliar yuan, atau setara Rp1,8 kuadriliun.

Angka ini mencerminkan peningkatan sebesar 14,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menandakan bahwa meskipun kondisi perdagangan dunia sedang melambat, sektor otomotif China justru semakin berkembang. Pertumbuhan ini turut memperkuat posisi China sebagai salah satu eksportir kendaraan terbesar di dunia, bersaing dengan Jepang dan Korea Selatan.

1. Mobil listrik dan PHEV jadi tulang punggung ekspor

BYD Atto 3 (byd.arista-group.co.id)
BYD Atto 3 (byd.arista-group.co.id)

Salah satu faktor utama di balik peningkatan ekspor mobil China adalah melonjaknya permintaan terhadap kendaraan listrik dan hibrida. Berdasarkan data dari Administrasi Umum Bea Cukai China, produk otomotif, terutama mobil listrik, menjadi penyumbang terbesar dalam ekspor sektor mekanik dan elektronik yang secara keseluruhan menyumbang lebih dari 60 persen ekspor nasional.

Pada Oktober 2025 saja, ekspor kendaraan naik 34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini memperlihatkan antusiasme tinggi pasar luar negeri terhadap mobil ramah lingkungan asal China. Selain efisien, kendaraan listrik dari merek China dikenal memiliki fitur canggih dan harga yang lebih kompetitif dibandingkan produk dari Eropa atau Jepang. Dengan dukungan kebijakan pemerintah serta kemajuan teknologi baterai, China kini menjadi salah satu kekuatan utama dalam industri otomotif global.

2. Pasar ekspor meluas ke Asia Tenggara dan Timur Tengah

BYD Seal (byd.com)
BYD Seal (byd.com)

Selain Eropa dan Amerika Latin, wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah menjadi pasar penting bagi ekspor mobil China. Negara-negara berkembang di kawasan ini melihat kendaraan listrik asal China sebagai alternatif terjangkau untuk transisi menuju mobilitas ramah lingkungan. Bahkan beberapa merek besar seperti BYD dan Chery telah membuka jalur distribusi dan pabrik perakitan di Indonesia, Thailand, dan Uni Emirat Arab.

Tren tersebut menunjukkan strategi ekspor yang tidak hanya bergantung pada negara Barat, tetapi juga memperkuat pengaruh China di pasar-pasar berkembang. Upaya ini membantu menjaga stabilitas ekspor di tengah penurunan permintaan dari Eropa akibat perlambatan ekonomi dan ketatnya regulasi impor. Dengan ekspansi yang semakin luas, China berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan industri otomotifnya sepanjang 2025.

3. Tantangan global dan arah industri otomotif China ke depan

Chery Tiggo 8 CSH (chery.co.id)
Chery Tiggo 8 CSH (chery.co.id)

Meskipun kinerja ekspor masih positif, analis memperkirakan pertumbuhan pada akhir 2025 mungkin sedikit melambat. Beberapa faktor seperti melemahnya permintaan global, pengetatan aturan perdagangan, dan basis ekspor tinggi pada tahun sebelumnya menjadi tantangan utama. Namun, sektor otomotif masih dipandang lebih tangguh dibandingkan banyak sektor manufaktur lain di China.

Ekspor yang kuat dari mobil listrik dan PHEV menandakan bahwa China sedang bergerak menuju industri bernilai tambah tinggi. Pemerintah juga terus mendorong inovasi, efisiensi energi, dan produksi berorientasi ekspor. Dengan fondasi industri yang kuat dan dukungan teknologi mutakhir, China diprediksi akan terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu pusat ekspor mobil terbesar di dunia dalam beberapa tahun mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Nissan X‑Trail T30 vs X‑Trail T31: Mana Paling Tangguh?

11 Nov 2025, 07:05 WIBAutomotive