Ranjau Paku di Jakarta, Bikin Gerah Pengendara

Pilihannya capek, dorong motor atau capek ganti ban serep!

Jakarta, IDN Times - Bikin kesal rasanya memang kalau motor atau mobil mengalami masalah di jalan, apalagi yang bikin bermasalah bukan sepenuhnya karena kesalahan pengendara. Salah satunya adalah ban bocor gara-gara kena ranjau paku.

Soalnya, ranjau paku memang sengaja disebar oleh oknum-oknum yang gak bertanggung jawab. Ranjau paku ini biasanya dibuat sedemikian rupa biar ban tubeless pun bisa langsung bocor saat menginjaknya.

Beberapa kali oknum penyebar ranjau paku ini ditangkap polisi, dan ada pelaku yang ternyata adalah tukang tambal ban pinggir jalan. Masuk akal sih, karena pihak yang diuntungkan oleh korban-korban ranjau paku adalah tukang tambal ban terdekat dari lokasi kejadian. Walaupun harus diingat, gak semua tukang tambal ban melakukan aksi ini ya!

Tapi, coba bayangin kalau kamu jadi korban ranjau paku saat lagi buru-buru, pasti rasanya kesal banget kan. Karena bukan cuma telat, kamu juga harus mendorong motor sampai ketemu tukang tambal ban atau mengganti yang bocor dengan serep. Belum lagi, kalau kejadiannya terjadi di tengah malam atau pagi-pagi buta, kan tukang tambal ban sudah pada tutup atau belum pada buka!

Makanya biar kamu lebih paham dan waspada lagi, IDN Times sudah merangkum beberapa pendapat soal ranjau paku di jalan nih.

1. Ranjau paku bikin kesal pengendara

Ranjau Paku di Jakarta, Bikin Gerah PengendaraBan mobil bocor karena ranjau paku (IDN Times/Fadhliansyah)

Salah satu korban dari ranjau paku adalah Kevin Praditya. Dia mengaku sempat beberapa kali terkena ranjau paku saat mengendarai mobil dan motor.

"Pernah beberapa kali pas lagi naik mobil, motor juga," ujar Kevin kepada IDN Times (8/3/2022).

Kevin mengatakan yang membuatnya sangat kesal ketika terkena ranjau paku adalah harus mendorong motornya dengan jarak cukup jauh, ditambah saat itu sedang buru-buru karena ada urusan pekerjaan.

"Waktu itu lagi naik motor mau ke kantor, eh di jalan mendadak oleng. Pas dicek, ternyata ban belakang sudah kempis banget. Yakin banget itu kena ranjau paku. Soalnya kondisi waktu itu pakai ban tubeless dan sebelum berangkat sudah sempat cek tekanan angin," kata pria yang bekerja di wilayah Gatot Subroto, Jakarta Selatan ini.

Lain lagi kisahnya saat kena ranjau paku ketika mengemudikan mobil, Kevin mengatakan saat itu sedang di jalan menjemput sang kekasih yang berdomisili di kawasan Bekasi, Jawa Barat.

"Kalau itu masih mending, karena sempat ke rest area tol dan langsung minta tambal di tukang tambal ban yang ada di sana. Jadi bisa dibilang gak terlalu apes sih, hehehe," katanya sambil terkekeh.

Bukan cuma Kevin, pengguna Yamaha NMAX, Eza, juga pernah menjadi sadisnya ranjau paku di jalanan. Pemuda yang saat ini berkuliah di salah satu universitas di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat ini, pernah harus mengeluarkan kocek dalam akibat ranjau paku.

"Jadi ban kena ranjau paku, terus ternyata malah jadi robek bannya. Pas mau ditambal, kata tukang tambal bannya gak bisa karena lubangnya yang terlalu lebar. Jadi deh keluar uang lagi buat ganti ban belakang baru," kata Eza saat ditemui IDN Times beberapa waktu lalu.

Menurut Victor Halawa, pemilik bengkel 24 jam Victory Ban, ranjau paku memang jadi salah satu penyebab ban bocor yang banyak dijumpai.

"Kita kan melayani tambal ban panggilan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, biasanya banyak orang yang bannya bocor karena ranjau paku. Selain itu ada juga masalah lain seperti pentil ban, bekas tambalan bocor, atau bocor halus," kata Victor saat dihubungi IDN Times (7/3/2022).

Victor juga mengaku kerap mendapatkan panggilan ketika ada kendaraan yang terkena ranjau paku dan mengalami kebocoran ban di malam hari, karena tukang tambal ban biasanya sudah pada tutup.

Baca Juga: Waspada! Ini Sebaran Ranjau Paku di Jakarta

2. Jenis ranjau paku yang paling berbahaya

Ranjau Paku di Jakarta, Bikin Gerah PengendaraRanjau paku jari-jari payung (Instagram/@rohim_saber)

Saat ini, jenis ranjau paku yang ditemui di jalan raya memang beragam, mulai dari paku utuh hingga bengkok, jari-jari payung, sampai mur, dan baut. Tapi, dari beberapa ranjau paku itu, yang paling berbahaya adalah ranjau paku jenis jari-jari payung.

"Kalau ranjau paku yang paling berbahaya itu yang model jari-jari payung," kata Victor.

Senada dengan Victor, hal itu juga dikatakan oleh Abdul Rohim, Relawan Penyapu Ranjau Paku dari Sapu Bersih Community (SABER).

"Ranjau dari jari-jari payung paling berbahaya, karena jenis ban tubeless pun langsung kempes kalau kena ranjau ini. Soalnya di bagian tengahnya ada celah sehingga angin ban langsung keluar," kata Rohim kepada IDN Times (7/3/2022).

Padahal, salah satu keuntungan pakai ban jenis tubeless adalah saat paku menancap, ban gak akan langsung kempes. Lain cerita kalau kamu pakai tubetype alias ban dalam, kena ranjau paku model apapun pasti akan langsung bocor.

3. Cara menghindari ranjau paku

Ranjau Paku di Jakarta, Bikin Gerah PengendaraSumber Gambar: psychoshare.com

Rohim yang sudah 12 tahun menjadi Relawan Penyapu Ranjau Paku mengatakan, ada beberapa cara agar kamu terhindar dari ranjau paku saat berkendara di jalan.

"Tips untuk menghindari jebakan ranjau paku adalah jangan melaju terlalu kencang buat pemotor, karena kecepatan di atas 40 km/jam itu sangat rawan terkena ranjau paku. Apalagi kalau pemotor itu berboncengan atau membawa beban berat. Tekanan angin ban juga wajib dicek secara berkala karena tekanan angin yang kurang juga rawan terkena ranjau paku," jelas Rohim.

Gak hanya itu, kamu juga harus menghindari melindas barang tak dikenal di jalan raya seperti misalnya plastik sampah, kulit jeruk, atau yang lainnya. Karena bisa saja itu merupakan jebakan dari oknum penebar ranjau paku. Selain barang gak dikenal, jangan menerobos lubang di jalan apa lagi yang tertutup genangan air, hal itu juga bisa menjadi celah penebar ranjau untuk menaruh jebakan.

Cara lainnya adalah mengetahui titik mana saja yang sering jadi sasaran penebar ranjau paku. Menurut Rohim, ada beberapa titik yang harus diwaspadai pengendara agar terhindar dari ranjau paku.

"Titik yang paling rawan sekarang adalah ruas Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, mulai dari flyover Slipi sampai dengan Pancoran. Lanjut ke ruas Jalan MT Haryono Tebet sampai dengan Cawang," kata Rohim yang sampai saat ini sudah mengumpulkan lebih dari dua ton ranjau paku.

Selain titik tersebut, Rohim menambahkan beberapa titik lain. Untuk wilayah Jakarta Selatan ada di sekitaran TB Simatupang, dan Pondok Indah. Sementara wilayah Jakarta Pusat yang rawan di Jalan Letjen Suprapto, Galur ke arah Senen, lalu ruas Jalan Gunung Sahari ke arah Mangga Dua. Terakhir ada di ruas Jalan R.E Martadinata, Jakarta Utara.

Jadi buat kamu yang sering melintasi wilayah-wilayah tersebut, sebaiknya harus lebih waspada biar gak jadi korban ranjau paku, ya!

Baca Juga: Hati-Hati Kena Ranjau Paku, Ini Tips Menghindarinya! 

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya