Jakarta, IDN TIMES - Sebelum dikenal sebagai motor sport 4-tak, Yamaha dulunya dikenal sebagai pabrikan motor 2-tak loh. Awalnya, Yamaha masuk melalui importir umum karena belum memiliki pabrik di Indonesia. Salah satu motor Yamaha yang pertama kali masuk ke Indonesia adalah Yamaha V50 secara Completely Built Up (CBU).
Yamaha V50 menjadi awal mula perjalanan panjang kiprah motor bebek Yamaha di Indonesia. Berikut adalah kisah motor bebek pertama Yamaha di Indonesia
Yamaha ingin memproduksi motor yang mudah dirawat dan enak untuk dikendarai. Untuk itu, Yamaha V50 hadir. Motor ini dibekali mesin 2-tak berkode seri V dengan kapasitas sebesar 49 cc. Sistem V pada motor ini masih menggunakan karburator, dengan berat keseluruhan mencapai 74 kilogram, kapasitas tangki hingga 4,5 liter, dan kapasitas tangki oli samping sebesar 1,2 liter.
Suspensi depannya menggunakan leading ink, sedangkan suspensi belakangnya menggunakan double shock. Kabarnya di beberapa daerah, motor ini dikenal sebagai Yamaha Meri atau Yamaha Minthi. Tidak lama setelahnya, hadir edisi facelift yang dinamakan Yamaha V50M dan Yamaha V75.
Pada 1978, Yamaha mulai mengganti motor bebek V50 dengan Yamaha V80, berbekal kapasitas mesin 80 cc dan 2-tak. Masih mengusung konsep yang sama, Yamaha V80 menyasar pada anak muda zaman itu.
Yamaha V80 dilengkapi dengan mesin 2-tak berkapasitas 79 cc. Melalui transmisi manual 3-percepatan, mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimum 6,7 hp per 7.000 rpm dan torsi sebesar 8 Nm.
Untuk urusan fiturnya, Yamaha V80 sudah dibekali starter elektrik. Namun, untuk sistem pengeremannya masih menggunakan tromol. Karena mengusung konsep sebagai motor yang mudah dikendarai, Yamaha V80 bisa mencapai kecepatan maksimum hingga 60 km/jam, sehingga menjadikannya motor bebek yang lincah pada zamannya.
Selain itu, motor ini juga diklaim irit bahan bakar karena mampu menempuh 72 km/liter bahan bakar dan 1.200 km/oli samping dengan kecepatan mulai dari 30 hingga 40 km/jam.