Wuling Air ev Lite Long Range (Dok. Wuling)
Selain harga, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli mobil listrik bekas. Berikut detail tipsnya:
Sebelum membeli mobil listrik bekas, kamu wajib memeriksa State of Health (SOH) baterai. Pastikan angka SOH masih di atas 90 persen yang berarti jarak tempuh dan performanya tetap optimal. Pemeriksaan ini bisa kamu lakukan lewat aplikasi khusus atau dengan meminta laporan dari bengkel resmi.
Mobil bekas yang dirawat dengan baik biasanya punya catatan servis rapi. Riwayat ini menunjukkan bahwa mobil tidak dibiarkan tanpa perawatan rutin. Kalau garansi baterai atau komponen kelistrikan masih aktif, itu bisa jadi nilai tambah yang sangat menguntungkan buatmu.
Jangan hanya fokus pada bodi atau baterai saja. Kamu juga harus mengecek semua fitur kelistrikannya, termasuk lampu, sistem audio, AC, sampai radar dan kamera.
Sebelum melakukan transaksi, pastikan STNK, BPKB, dan nomor rangka atau mesin sesuai dengan kondisi mobil. Ini penting agar kamu tidak terlibat masalah hukum di kemudian hari. Selain itu, cek juga status pajak dan apakah ada tunggakan yang belum diselesaikan.
Kamu juga perlu memeriksa apakah bodi mobil masih mulus atau pernah mengalami tabrakan. Kerusakan pada bodi bisa memengaruhi kinerja sensor atau bahkan sistem kelistrikan seperti port charging. Kalau perlu, ajak penjual ke bengkel resmi untuk pengecekan menyeluruh.
Mobil listrik butuh listrik rumah yang memadai untuk pengisian baterai. Idealnya, kamu punya daya minimal 5.500 VA agar proses charging tidak terganggu. Selain itu, kalau sering bepergian, pastikan akses ke charging station di sekitar rumah atau rute yang dilalui memenuhi, ya.
Itulah kisaran harga Wuling Air EV bekas yang bisa kamu jadikan tolak ukur. Jangan sampai tergiur harga murah lalu mengabaikan kondisi teknis, ya.