Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kunci motor cadangan (unsplash.com/Gijs Coolen)
ilustrasi kunci motor cadangan (unsplash.com/Gijs Coolen)

Intinya sih...

  • Immobilizer motor rentan terhadap human error

  • Sistem ini bisa dibypass dengan alat tertentu di pasar gelap

  • Biaya tinggi saat rusak atau hilang kunci menjadi kelemahan lainnya

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak pemilik motor merasa tenang ketika kendaraannya sudah dilengkapi fitur immobilizer. Sistem ini dianggap canggih karena membuat mesin tidak bisa menyala tanpa kunci asli yang memiliki chip khusus. Tidak sedikit yang kemudian beranggapan bahwa motor mereka sudah aman sepenuhnya dari risiko pencurian.

Namun kenyataannya, kasus pencurian motor ber-immobilizer tetap terjadi. Hal ini membuktikan bahwa sistem keamanan elektronik bukanlah solusi mutlak. Ada sejumlah kelemahan yang jarang disadari oleh pemilik, baik karena faktor kebiasaan maupun keterbatasan teknis dari teknologi itu sendiri.

1. Rentan terhadap human error

ilustrasi menggunakan kunci motor (Suzuki.co.id)

Kelemahan terbesar immobilizer justru datang dari penggunanya sendiri. Banyak pemilik motor yang menjadi lengah setelah merasa cukup aman hanya dengan fitur ini. Misalnya, menyimpan kunci cadangan di dalam jok, meletakkan remote terlalu dekat dengan pintu rumah, atau meninggalkan motor tanpa tambahan kunci pengaman lain. Kebiasaan seperti ini membuat motor tetap rentan dicuri karena pencuri cukup memanfaatkan kelengahan kecil untuk bertindak cepat.

Selain itu, ada juga pemilik yang merasa tidak perlu lagi memasang gembok cakram atau rantai karena yakin immobilizer sudah cukup. Padahal, pencuri bisa dengan mudah memindahkan motor menggunakan mobil bak terbuka atau didorong ke tempat sepi sebelum mencoba membobol sistem. Jadi, rasa aman berlebihan justru menjadi kelemahan utama yang kerap dimanfaatkan pencuri.

2. Bisa dibypass dengan alat tertentu

ilustrasi toko spesialis pembuatan kunci motor (pexels.com/Caio)

Secara teknis, immobilizer bekerja dengan cara menghubungkan sinyal antara kunci dan ECU (Electronic Control Unit). Mesin hanya akan menyala jika sinyal cocok. Masalahnya, sistem ini tidak sepenuhnya kebal dari manipulasi. Di pasar gelap, ada banyak alat khusus yang bisa digunakan untuk menyalin, memanipulasi, atau bahkan melewati verifikasi sinyal tersebut.

Beberapa pencuri berpengalaman menggunakan pemindai frekuensi untuk menangkap kode transponder, lalu menirunya dengan perangkat khusus. Ada juga yang mengganti modul ECU dengan unit lain sehingga motor bisa dihidupkan tanpa kunci asli. Perangkat seperti ini semakin mudah diakses dan harganya semakin terjangkau, sehingga risiko pembobolan tetap ada meskipun motor sudah dilengkapi immobilizer.

Biaya tinggi saat rusak atau hilang kunci

Ilustrasi Kunci Motor (Pixabay.com/Brett_Hondow)

Kelemahan lain yang sering membuat pemilik motor kaget adalah biaya ketika sistem immobilizer bermasalah. Jika kunci hilang, rusak, atau modul tidak bisa membaca chip transponder, pemilik harus menggantinya di bengkel resmi dengan harga yang tidak murah. Proses penggantian biasanya melibatkan reprogramming ECU, yang biayanya bisa mencapai jutaan rupiah.

Kondisi ini membuat immobilizer menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi memberikan rasa aman, tapi di sisi lain menimbulkan beban finansial ketika terjadi kerusakan atau kehilangan. Hal inilah yang jarang dipikirkan konsumen saat membeli motor dengan fitur ini.

Immobilizer memang meningkatkan keamanan motor, tetapi bukan berarti motor menjadi mustahil dicuri. Kelemahan teknis, alat bypass yang tersedia di pasaran, serta human error dari pemilik tetap membuka peluang bagi pencuri. Oleh karena itu, penting untuk selalu menambahkan lapisan pengamanan lain, seperti gembok cakram, rantai baja, alarm, hingga GPS tracker.

Selain itu, parkir di lokasi yang aman dan melengkapi motor dengan asuransi juga bisa menjadi langkah bijak untuk menekan kerugian jika hal buruk terjadi. Dengan kombinasi perlindungan yang tepat, risiko pencurian motor bisa ditekan seminimal mungkin meskipun sudah mengandalkan immobilizer.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team