Ilustrasi Kunci Motor (Pixabay.com/Brett_Hondow)
Kelemahan lain yang sering membuat pemilik motor kaget adalah biaya ketika sistem immobilizer bermasalah. Jika kunci hilang, rusak, atau modul tidak bisa membaca chip transponder, pemilik harus menggantinya di bengkel resmi dengan harga yang tidak murah. Proses penggantian biasanya melibatkan reprogramming ECU, yang biayanya bisa mencapai jutaan rupiah.
Kondisi ini membuat immobilizer menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi memberikan rasa aman, tapi di sisi lain menimbulkan beban finansial ketika terjadi kerusakan atau kehilangan. Hal inilah yang jarang dipikirkan konsumen saat membeli motor dengan fitur ini.
Immobilizer memang meningkatkan keamanan motor, tetapi bukan berarti motor menjadi mustahil dicuri. Kelemahan teknis, alat bypass yang tersedia di pasaran, serta human error dari pemilik tetap membuka peluang bagi pencuri. Oleh karena itu, penting untuk selalu menambahkan lapisan pengamanan lain, seperti gembok cakram, rantai baja, alarm, hingga GPS tracker.
Selain itu, parkir di lokasi yang aman dan melengkapi motor dengan asuransi juga bisa menjadi langkah bijak untuk menekan kerugian jika hal buruk terjadi. Dengan kombinasi perlindungan yang tepat, risiko pencurian motor bisa ditekan seminimal mungkin meskipun sudah mengandalkan immobilizer.