Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
illustrasi mengecas HP di motor (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Intinya sih...

  • Tegangan listrik motor gak stabil, bisa merusak baterai HP dan membuat pengisian daya tidak efisien.

  • Risiko korsleting listrik dapat menyebabkan kerusakan pada ponsel dan sistem kelistrikan motor, bahkan risiko kebakaran.

  • Ngecas HP dari motor bisa mempercepat kerusakan baterai, mengganggu kinerja sistem kelistrikan motor, dan mengganggu konsentrasi berkendara.

Banyak pengendara motor yang memanfaatkan colokan listrik pada motornya untuk mengisi daya ponsel saat berkendara. Meskipun tampak praktis, kebiasaan ini ternyata menyimpan sejumlah risiko serius baik untuk perangkat elektronik maupun kendaraan itu sendiri. Beberapa orang mungkin gak menyadari potensi kerusakan yang bisa terjadi hanya karena mengisi daya HP lewat motor dalam perjalanan.

Teknologi memang memudahkan kehidupan sehari-hari, tapi gak semuanya layak digunakan sembarangan tanpa memahami konsekuensinya. Ngecas HP langsung dari motor bukan sekadar persoalan praktis atau enggaknya, tapi menyangkut aspek keselamatan dan keawetan perangkat. Berikut ini lima alasan kenapa hal tersebut sebaiknya dihindari.

1. Tegangan listrik motor gak stabil

illustrasi mengendarai motor (unsplash.com/Yasen Iliev)

Salah satu alasan utama kenapa sebaiknya gak ngecas HP langsung dari motor adalah karena tegangan listriknya cenderung gak stabil. Sistem kelistrikan motor dirancang untuk kebutuhan internal seperti lampu, klakson, dan sistem pengapian, bukan untuk menyuplai daya ke perangkat digital sensitif seperti smartphone. Ketidakstabilan ini bisa memicu lonjakan listrik yang berisiko merusak komponen dalam ponsel.

Selain itu, tegangan yang fluktuatif bisa membuat proses pengisian daya jadi gak efisien. Ponsel bisa mengalami panas berlebih atau justru gak mengisi dengan benar. Dalam jangka panjang, ini bisa memperpendek usia baterai dan membuat HP cepat rusak. Daripada menghemat waktu, justru menambah beban biaya perbaikan.

2. Risiko korsleting listrik

ilustrasi aki motor (freepik.com/senivpetro)

Colokan motor yang gak dibuat secara khusus untuk perangkat elektronik modern berpotensi memicu korsleting. Ini bisa terjadi karena arus listrik yang gak sesuai kebutuhan ponsel atau karena adanya kabel yang mengalami kerusakan kecil. Korsleting bisa menimbulkan percikan api, terutama saat kondisi motor sedang panas atau terkena air.

Gak cuma merusak ponsel, korsleting juga bisa berdampak pada sistem kelistrikan motor itu sendiri. Beberapa kasus menunjukkan kerusakan di bagian sekring, aki, bahkan sistem pengapian. Bahaya paling serius adalah risiko kebakaran, terutama saat motor digunakan dalam perjalanan jauh di siang hari yang panas.

3. Mempercepat kerusakan baterai HP

illustrasi HP (pexels.com/Stanley Ng)

Ngecas HP dengan sumber daya yang gak sesuai bisa mempercepat degradasi baterai. Baterai lithium-ion pada ponsel dirancang untuk bekerja dengan arus stabil dari adaptor pabrikan. Ketika dipaksa menerima arus dari port motor, proses kimia di dalam baterai bisa terganggu dan membuat daya tahannya menurun drastis.

Selain itu, suhu panas dari mesin motor bisa mempengaruhi proses pengisian daya. Baterai yang sering terpapar suhu tinggi akan mengalami penurunan kapasitas jauh lebih cepat dibanding baterai yang dijaga dalam suhu optimal. Akibatnya, ponsel harus lebih sering diisi daya, dan itu mempercepat kerusakan secara keseluruhan.

4. Mengganggu kinerja sistem kelistrikan motor

illustrasi pengendara motor (unsplash.com/Kumpan Electric)

Sistem kelistrikan pada motor punya beban kerja yang cukup kompleks. Ketika ada tambahan beban seperti ngecas HP, sistem ini bisa mengalami ketidakseimbangan. Apalagi kalau motor gak dirancang untuk menampung aksesori tambahan seperti charger USB, maka risiko kerusakan sistem jadi lebih besar.

Aki motor yang terlalu sering digunakan untuk kebutuhan di luar spesifikasinya bisa cepat soak. Bahkan bisa menimbulkan masalah saat starter gak berfungsi atau lampu motor mulai redup. Dalam jangka panjang, hal ini akan menambah biaya perawatan motor dan memperpendek usia komponen vital.

5. Berpotensi mengganggu konsentrasi berkendara

illustrasi mengecas HP di motor (pexels.com/RDNE Stock project)

Meskipun terlihat sepele, ngecas HP di motor bisa memicu gangguan saat berkendara. Saat ponsel berbunyi karena masuk notifikasi atau panggilan, pengendara cenderung terdistraksi. Kondisi ini berbahaya, terutama saat berada di jalanan ramai atau saat berkendara dengan kecepatan tinggi.

Selain itu, pemasangan holder dan kabel charger bisa mengganggu pandangan atau membuat setang motor terasa gak nyaman saat dikendalikan. Hal-hal kecil seperti ini sering disepelekan, padahal bisa menjadi pemicu kecelakaan. Fokus berkendara lebih penting daripada mempertahankan baterai HP tetap penuh.

Ngecas HP langsung dari motor memang kelihatan praktis, tapi efek jangka panjangnya justru berisiko besar. Kerusakan bisa terjadi baik di ponsel maupun sistem kelistrikan motor. Lebih baik gunakan power bank atau charger portabel yang lebih aman dan stabil.

Mengutamakan keselamatan dan kesehatan perangkat selalu lebih bijak daripada sekadar mencari kenyamanan sesaat. Jadi, pertimbangkan kembali sebelum memutuskan ngecas HP langsung dari motor. Kadang hal yang kelihatan kecil punya dampak besar kalau disepelekan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team