ilustrasi servis karburator motor (pexels.com/Mick Haupt)
Setelah mengetahui penjelasannya, perlu dipahami pula bahwa dalam konteks mesin kendaraan ada karburator kering dan basah. Lebih jelasnya, karburator kering berarti campuran bahan bakarnya terlalu sedikit dibanding udaranya. Efeknya, motor bisa overheat, tenaga lemah, dan tiba-tiba mati saat dipakai. Gejala lainnya, motor terasa “ngempos” saat digas karena gak dapat asupan bahan bakar yang cukup.
Sementara itu, karburator basah kebalikannya. Bensin pada kendaraan masuk terlalu banyak dibanding udara. Alhasil, motor jadi boros, knalpot keluar asap tipis yang bau bensin, dan akselerasi kurang responsif. Namun, sisi positifnya, mesin lebih adem karena pembakaran lebih dingin. Meski begitu, tetap gak ideal karena bikin performa turun dan perawatannya memakan biaya.
Itulah jawaban kenapa karburator perlu di-setting dengan tepat. Jika karburator disetel dengan benar, kamu bisa dapat akselerasi halus, suara mesin adem, dan konsumsi bensin lebih hemat. Kalau motor mulai brebet, boros, atau idle-nya gak stabil, bisa jadi itu saatnya cek dan setting ulang karburator.