Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi servis rantai motor (vecteezy.com/kasarp Techawongtham)
ilustrasi servis rantai motor (vecteezy.com/kasarp Techawongtham)

Intinya sih...

  • Kualitas rantai yang kurang baik

  • Kebiasaan berkendara yang kasar

  • Pelumasan yang kurang tepat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Rantai motor adalah salah satu komponen vital yang sering disepelekan, padahal perannya sangat besar dalam kelancaran berkendara. Kondisi rantai yang kendor bisa membuat performa motor berkurang, suara jadi berisik, bahkan berisiko menimbulkan kerusakan pada gear. Menyetel rantai secara rutin memang penting, tapi banyak yang heran kenapa rantai tetap saja kendor meski sudah diperhatikan.

Faktanya, ada beberapa faktor teknis maupun kebiasaan pengendara yang membuat rantai lebih cepat longgar dari seharusnya. Mulai dari kualitas rantai, gaya berkendara, hingga perawatan kecil yang sering terabaikan. Semua hal ini saling berkaitan dan menentukan seberapa lama rantai bisa tetap dalam kondisi ideal. Nah, biar lebih jelas, berikut empat alasan kenapa rantai motor sering kendor meski sudah rutin disetel.

1. Kualitas rantai yang kurang baik

ilustrasi rantai motor (pexels.com/Kevin Bidwell)

Salah satu penyebab utama rantai motor cepat kendor adalah kualitas material rantai itu sendiri. Rantai murah biasanya terbuat dari bahan yang kurang kuat, sehingga mudah memuai atau melebar saat digunakan. Akibatnya, meski sudah disetel berulang kali, rantai akan cepat kembali longgar dalam waktu singkat. Pemilihan rantai yang tidak sesuai spesifikasi motor juga memperburuk kondisi ini.

Rantai dengan kualitas rendah biasanya tidak tahan terhadap gesekan dan beban tinggi. Semakin sering motor digunakan untuk jarak jauh atau membawa beban berat, semakin cepat rantai mengalami keausan. Inilah alasan kenapa rantai asli bawaan pabrikan cenderung lebih awet dibanding rantai pengganti dengan harga murah. Investasi pada rantai berkualitas bisa menghemat biaya jangka panjang sekaligus menjaga kenyamanan berkendara.

2. Kebiasaan berkendara yang kasar

ilustrasi mengendarai motor (unsplash.com/Harley-Davidson)

Cara berkendara juga sangat berpengaruh pada ketahanan rantai. Misalnya, sering menarik gas secara mendadak akan memberi beban besar pada rantai. Getaran dan hentakan ini membuat rantai lebih cepat melar, sehingga meski disetel berulang kali tetap gak bertahan lama. Hal serupa juga terjadi saat motor dipaksa melewati jalan berlubang dengan kecepatan tinggi.

Selain itu, gaya berkendara dengan sering membawa beban berlebihan juga memperpendek usia rantai. Tekanan ekstra yang diterima rantai membuatnya cepat kendur meski baru saja disetel. Kalau dibiarkan, rantai bukan hanya kendor tapi juga bisa melompat dari gear. Maka, menjaga pola berkendara yang halus dan stabil bisa jadi solusi sederhana untuk mengurangi masalah ini.

3. Pelumasan yang kurang tepat

ilustrasi servis motor (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Rantai motor membutuhkan pelumasan yang konsisten agar bisa bertahan lama. Tanpa pelumas, gesekan antara rantai dan gear menjadi lebih kasar, membuat rantai cepat aus dan longgar. Banyak orang hanya menyetel rantai tanpa memperhatikan kondisi pelumas, padahal hal ini sama pentingnya. Rantai yang kering atau berkarat pasti lebih mudah kendor.

Penggunaan pelumas pun gak bisa asal, karena ada jenis pelumas khusus rantai yang lebih efektif dibanding oli bekas. Pelumas rantai biasanya memiliki daya lekat lebih kuat sehingga gak mudah hilang saat terkena debu atau air. Dengan perawatan pelumasan yang tepat, rantai bisa tetap halus, awet, dan jarang mengalami kekendoran. Jadi, jangan remehkan pentingnya pelumas dalam menjaga performa rantai.

4. Setelan rantai yang kurang presisi

ilustrasi servis rantai motor (vecteezy.com/kasarp Techawongtham)

Meski disetel rutin, rantai tetap bisa kendor kalau cara penyetelannya kurang tepat. Banyak pengendara hanya mengandalkan perkiraan tanpa menggunakan standar ukuran yang disarankan pabrikan. Akibatnya, rantai jadi terlalu kencang atau terlalu longgar, yang pada akhirnya mempercepat kerusakan. Setelan yang gak presisi inilah yang membuat hasil penyetelan terasa sia-sia.

Selain itu, penyetelan yang hanya dilakukan pada salah satu sisi swing arm juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan. Rantai akhirnya gak bergerak lurus, sehingga gesekan jadi tidak merata. Kondisi ini membuat rantai semakin cepat aus meski baru saja disetel. Oleh karena itu, penyetelan rantai harus dilakukan secara teliti dengan memperhatikan keseimbangan kiri dan kanan.

Rantai motor yang sering kendor meski sudah disetel ternyata punya banyak faktor penyebab. Mulai dari kualitas rantai, kebiasaan berkendara, perawatan pelumasan, hingga presisi dalam penyetelan. Semua aspek ini saling terhubung dan gak bisa diabaikan begitu saja.

Dengan memahami penyebab-penyebab di atas, perawatan motor bisa lebih optimal. Rantai pun bisa bertahan lebih lama, berkendara lebih nyaman, dan risiko kerusakan komponen lain bisa diminimalkan. Jadi, jangan hanya menyetel rantai, tapi juga perhatikan kualitas, kebiasaan, dan detail kecil yang sering terlupakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team