Kesalahan Ini Sering Dilakukan Biker Saat Ditilang Polisi

Saat ditilang polisi di jalan raya, banyak pengendara yang merasa panik atau bingung sehingga melakukan kesalahan yang justru memperburuk situasi. Biasanya, ini terjadi karena kurangnya pemahaman tentang prosedur tilang.
Nah, bisa menghadapi tilang dengan tenang dan sesuai prosedur, penting untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan pengendara saat ditilang polisi. Berikut beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari agar proses tilang berjalan lancar dan sesuai aturan.
1. Panik dan melawan petugas

Kesalahan yang sering dilakukan pengendara saat ditilang adalah bersikap panik atau bahkan melawan petugas. Reaksi ini biasanya terjadi karena ketidaktahuan mengenai prosedur tilang atau rasa takut akan denda yang harus dibayar.
Beberapa pengendara bahkan berani memarahi atau berdebat dengan polisi, yang justru bisa memperburuk keadaan dan menyebabkan pengendara dikenakan pasal tambahan. Melawan petugas juga bisa dianggap sebagai pelanggaran hukum, yang bisa membuat situasi semakin rumit.
Sebagai solusinya, tetaplah tenang dan sopan saat berhadapan dengan petugas. Dengarkan alasan mengapa kamu ditilang dan tanyakan secara baik-baik mengenai prosedur yang harus dilakukan untuk menyelesaikan tilang tersebut.
2. Tidak jenis tilang

Banyak pengemudi yang tidak memahami bahwa ada dua jenis tilang yang bisa diberikan oleh petugas, yaitu tilang biru dan tilang merah.
Tilang biru berarti pengemudi mengakui kesalahan dan setuju membayar denda melalui bank atau sistem pembayaran online tanpa harus mengikuti sidang. Tilang merah berarti pengemudi tidak setuju dengan tilang yang diberikan dan ingin mengajukan keberatan di pengadilan.
Karena kurangnya pemahaman ini, banyak pengendara yang tidak tahu bahwa mereka memiliki hak untuk memilih. Sebagai akibatnya, mereka bisa salah mengambil keputusan yang membuat proses penyelesaian tilang menjadi lebih sulit.
Untuk menghindari kesalahan ini, pastikan kamu mengetahui hakmu saat ditilang dan pilih opsi tilang yang paling sesuai dengan situasimu.
3. Memberikan uang langsung kepada petugas

Banyak pengendara yang mencoba memberikan uang langsung kepada petugas di tempat agar bisa segera melanjutkan perjalanan tanpa harus melalui proses tilang resmi. Hal ini bukan hanya tidak dianjurkan, tetapi juga termasuk dalam tindakan suap dan pelanggaran hukum.
Memberikan uang kepada petugas bisa membuat kamu terlibat dalam praktik korupsi di jalan raya. Selain itu, tidak ada jaminan bahwa dengan membayar di tempat, pelanggaranmu akan benar-benar dihapus dari sistem kepolisian.
Jika ingin menyelesaikan tilang dengan benar, ikuti prosedur resmi dengan membayar denda melalui bank yang ditunjuk atau layanan pembayaran online seperti BRIVA atau SIMPONI.
3. Tidak segera membayar denda tilang

Setelah menerima tilang, banyak pengendara yang menunda pembayaran denda hingga batas waktu yang ditentukan hampir habis. Hal ini bisa menyebabkan biaya denda bertambah atau bahkan membuat kamu harus menghadiri sidang tilang jika melewati tenggat waktu.
Jika kamu memilih tilang biru, segera lakukan pembayaran melalui bank atau sistem online yang tersedia. Pastikan kamu menyimpan bukti pembayaran untuk menghindari masalah administratif yang bisa terjadi di kemudian hari.
Dengan membayar denda tepat waktu, kamu tidak perlu repot mengurus tilang lebih lanjut dan bisa segera mendapatkan kembali dokumen yang disita, seperti SIM atau STNK.