Jakarta, IDN Times - Michelin belum lama ini mengumumkan ban balap ramah lingkungan terbaru untuk ajang balap motor listrik MotoE. MotoE sendiri bukan hanya sekadar ajang balapan motor ramah lingkungan saja, tapi juga menjadi tempat uji coba untuk solusi energi berkelanjutan.
Sebelum musim MotoE 2021, Michelin sebagai pemasok ban di balapan tersebut melaporkan bahwa ban depannya sudah terdiri dari 33 persen dan ban belakang 40 persen terbuat dari bahan terbarukan.
Tetapi pabrikan ban asal Prancis itu belum puas dengan hasil tersebut. Pada putaran pertama musim MotoE 2022 ini di sirkuit Jerez, Spanyol (30/4), Michelin mengumumkan ban balap terbarunya yang sudah dikembangkan.
"Walaupun ambisius, tujuan ini masih realistis bagi Michelin. Ban MotoE adalah ilustrasi baru untuk hal ini. Terutama dalam mengintegrasikan lebih banyak karet alam dan karbon hitam daur ulang pada ban, yang membuat kami bisa mendapatkan kemajuan," jelas Cyrille Roget, Direktur Komunikasi Teknis dan Ilmiah Michelin.
Bukan cuma karet alam dan ban daur ulang, Michelin juga mengintegrasikan berbagai material lain dalam pembuatan ban ramah lingkungannya. Seperti misalnya kulit jeruk/lemon, resin pohon pinus, minyak bunga matahari, dan baja bekas yang dicampurkan ke dalam karet ban balap.
Dengan kombinasi ban depan 33 persen dan belakang 46 persen ini, artinya Michelin memproduksi set ban dari 40 persen bahan berkelanjutan. Dan diharapkan hal ini bisa terus berkembang seiring berjalannya waktu.
Dengan ban MotoE ini, Roget mengatakan kalau Michelin sudah membuktikan apa yang mereka katakan. Ia pun mengatakan bahwa Michelin sudah memiliki target yang lebih tinggi lagi untuk pengembangan ban ramah lingkungannya.
"Di Michelin, menghormati fakta adalah bagian inti dari nilai-nilai kami. Inilah yang membuat kami menonjol, dan memberi kami alasan yang bagus lainnya untuk percaya bahwa kami akan berhasil mengatasi tantangan 100 persen ban berkelanjutan pada tahun 2050," kata Roget.