Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mitos-mitos Seputar Sepeda Gunung, Ada yang Kamu Percaya?

santacruzbicycle.com
santacruzbicycle.com

Jakarta, IDN Times - Mitos bisa beredar di mana-mana, termasuk di dunia pencinta sepeda gunung atau MTB. Maklum saja, sepeda jenis ini memang diperuntukkan untuk menaklukkan medan-medan terjal pegunungan, sehingga lahir berbagai cerita yang kemudian menjadi mitos. 

Nah, berikut mitos-mitos yang sering beredar di goweser sepeda gunung. Benarkah mitos-mitos tersebut? Yuk, kita telusuri!

1. Skill goweser MTB ditentukan dari harga sepedanya

unsplash.com/Tobias Bjerknes
unsplash.com/Tobias Bjerknes

Kadang kita menemukan goweser dengan MTB yang harganya selangit, tetapi kurang mahir memanfaatkan kelebihan-kelebihan sepedanya. Lalu ada juga goweser MTB dengan sepeda dan teknologi dan biasa saja, tapi keahlian bersepeda gunungnya bikin kita tercengang.

Sama dengan hobi olahraga lainnya, individu yang ada di atas sadel biasanya lebih berpengaruh daripada sepeda yang dibawanya. 

Namun, tidak ada yang salah memulai dengan sepeda dan perlengkapan kelas atas. Tidak dipungkiri bahwa komponen kelas atas memberikan rasa percaya diri yang membuat lebih semangat menjadi goweser MTB lebih andal.

2. Suspensi yang kaku adalah suspensi yang oke

cyclingweekly.com
cyclingweekly.com

Faktanya adalah setiap sistem suspensi yang baik membutuhkan sejumlah kelenturan. Karenanya, jangan menyetel suspensi MTB sampai nyaris tidak bergerak.

Kalau suspensi sepeda gunung goweser terasa kaku, coba ganti dengan pegas yang lebih ringan atau kurang tekanan udaranya. 

Suspensi dengan kelenturan baik memberikan kemudahan kendali di tikungan dan pengereman yang lebih baik. Bahkan, goweser juga bisa menaiki tanjakan lebih cepat tergantung kondisi medan. 

3. Gowes naik gunung hanya bisa dengan MTB yang framenya terbuat dari karbon

unsplash.com/Patrick Hendry
unsplash.com/Patrick Hendry

Tidak diragukan bahwa rangka dari karbon bisa meningkatkan performa gowes. Namun, apakah itu berarti MTB karbon jadi syarat saklek untuk enjoy maksimal gowes di gunung? Tentu saja tidak. 

Di dunia per-MTB-an, bahan karbon biasanya rival dengan sepeda bahan alloy. Bahan karbon dikatakan lebih ringan dan bisa bikin gowes lebih cepat.

Namun, kecuali goweser adalah pembalap kompetitif yang bersaing ketat, bobot rangka sedikit lebih berat tidak menjadi masalah. 

Kekuatan dan ketangguhan juga tergantung dari kualitas karbon dan alloy yang digunakan. Bahan alloy kualitas tinggi bisa lebih mantap dibawa dibanding bahan karbon kualitas rendah walaupun berat dan harganya sama. 

Jadi, carbon bukanlah segala-galanya, folks!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Meiska Irena Pramudhita
EditorMeiska Irena Pramudhita
Follow Us