Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/cottonbro studio)
Ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/cottonbro studio)

Intinya sih...

  • Bensin RON tinggi lebih mudah menguap dan terdegradasi

  • Mesin motor harian tidak membutuhkan RON tinggi

  • Pilih bensin sesuai kebutuhan dan rutinitas

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak biker percaya semakin tinggi kadar RON dalam bensin, akan semakin bagus buat mesin motor. Sayangnya, anggapan ini gak selalu benar, terutama bagi kamu yang jarang menggunakan motor. Sebab, mengisi tangki dengan bensin RON tinggi pada motor yang sering menganggur justru bisa menimbulkan masalah baru.

Sebab, pada motor yang jarang dipakai, bensin yang tersimpan di tangki akan mengalami perubahan sifat kimia. Perubahan sifat kimia pada bensin inilah yang bisa berdampak buruk pada tangki dan mesin motor. Nah, berikut penjelasan lengkapnya. Simak sampai akhir, ya!

1. Bensin RON tinggi lebih mudah menguap dan terdegradasi

ilustrasi mengisi bensin motor (suzuki.co.id)

Bahan bakar dengan RON tinggi memiliki kandungan aditif dan senyawa yang membuatnya lebih mudah terbakar secara efisien pada tekanan tinggi. Namun, sifat ini juga membuatnya lebih mudah menguap dan mengalami oksidasi jika dibiarkan terlalu lama di tangki.

Saat motor jarang dinyalakan, bensin RON tinggi bisa mengalami pengendapan zat kimia atau berubah menjadi getah (gum) yang menempel di saluran bahan bakar dan karburator. Akibatnya, performa mesin bisa menurun, bahkan motor sulit dihidupkan setelah lama tidak dipakai.

Proses penguapan ini juga menyebabkan kadar oktan berkurang dari waktu ke waktu. Artinya, meskipun awalnya kamu mengisi dengan RON tinggi, kualitas bahan bakarnya bisa turun dan justru meninggalkan residu yang lebih sulit dibersihkan.

2. Mesin motor harian tidak membutuhkan RON tinggi

ilustrasi tangki motor (suzuki.co.id)

Bahan bakar dengan angka oktan tinggi umumnya diperuntukkan bagi mesin dengan rasio kompresi tinggi — seperti motor sport atau motor performa tinggi. Sementara sebagian besar motor harian memiliki kompresi rendah hingga menengah yang sudah optimal dengan bensin ber-RON sedang, misalnya RON 90–92. Menggunakan bensin dengan RON di atas kebutuhan mesin bukan hanya tidak memberikan manfaat tambahan, tapi bisa membuat pembakaran tidak efisien ketika motor jarang digunakan.

Selain itu, saat mesin tidak sering mencapai suhu kerja ideal karena jarang dinyalakan, residu dari bensin RON tinggi bisa lebih mudah menumpuk. Akibatnya, ruang bakar bisa kotor dan busi lebih cepat berkerak.

3. Pilih bensin sesuai kebutuhan dan rutinitas

ilustrasi isi bensin (pixabay.com/RoumanetD)

Jika kamu hanya menggunakan motor seminggu sekali atau bahkan lebih jarang, sebaiknya isi dengan bensin ber-RON sedang seperti Pertalite atau setara. Bensin jenis ini lebih stabil untuk penyimpanan jangka menengah dan tidak mudah menguap. Selain itu, biasakan menghidupkan mesin secara berkala — setidaknya dua kali seminggu — agar sirkulasi bahan bakar tetap berjalan dan tidak menimbulkan endapan di tangki.

Kesimpulannya, RON tinggi bukan jaminan mesin lebih sehat, terutama bagi motor yang jarang dipakai. Justru dengan memilih bahan bakar sesuai kebutuhan mesin dan frekuensi penggunaan, kamu bisa menjaga performa motor tetap prima tanpa membuang-buang biaya untuk bensin premium yang tidak terpakai optimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team