Jakarta, IDN Times – Pengeluaran untuk biaya bahan bakar motor sudah jadi bagian dari kebutuhan sehari-hari. Terlebih jika kamu punya mobilitas tinggi. Namun, kamu bisa mengurangi jumlah pengeluaran untuk BBM dengan memilih motor yang hemat bahan bakar.
Deretan motor irit bensin gak cuma motor keluaran terbaru saja. Ada pula daftar motor lawas paling irit bensin yang bisa kamu beli bekas di situs online. Sebelum itu, kamu bisa simak rekomendasi motor dan ulasannya dalam artikel berikut ini.
Pada awal perilisannya, Honda Supra X digadang-gadang menjadi pengganti saudara tuanya yaitu Honda Astrea Grand. Motor berkapasitas mesin 97,1 cc ini sukses mencuri perhatian masyarakat Indonesia dengan spesifikasi bawaan yang bandel dan tangguh di kelasnya.
Selain itu, Honda Supra X tergolong motor lawas paling irit BBM. Dengan 1 liter bensin, motor ini bisa menempuh rata-rata jarak hingga 50 km. Angka tersebut cukup irit mengingat motor ini masih menggunakan sistem karburator.
Suzuki Smash merupakan salah satu motor lawas paling irit bensin besutan Suzuki. Pertama kali dipasarkan pada 2003, tak membuat motor ini sepi diburu. Dikenal dengan branding "Si Gesit Irit" membuatnya jadi salah satu motor incaran masyarakat Indonesia pada masanya.
Tampil dengan gaya sporty dan bodi yang ramping, membuat Suzuki Smash digemari untuk pemakaian harian. Selain itu, penggunaan bahan bakarnya memang sejalan dengan branding yang diperkenalkan. Dengan motor ini, kamu bisa menempuh jarak 50 km/liter bensin.
Motor Yamaha Vega pertama kali dirilis pada 1999. Saat itu, Yamaha Vega merupakan motor bebek 4 tak pertama dari Yamaha Indonesia. Pada generasi pertamanya, Yamaha Vega hanya dibekali dengan mesin berkapasitas 105 cc.
Dari segi tampilan, Yamaha sekilas memiliki bodi yang mirip dengan Yamaha F1ZR. Namun, dari segi penggunaan bahan bakar Yamaha Vega jauh lebih unggul dan hemat bensin. Dengan 1 liter bensin, motor ini bisa menempuh jarak hingga 35 km.
Motor lawas paling irit bahan bakar lainnya, yakni Honda Astrea Prima. Motor yang dirilis pada 1989 ini masih menggunakan sistem karburator sehingga konsumsi bahan bakarnya cukup hemat. Rata-rata jarak tempuh Honda Astrea Prima ini mencapai 50 km/liter bensin.
Desainnya yang classy meski sudah berumur tak membuat motor ini sepi pembeli. Kini justru banyak kolektor yang memburu motor lawas ini untuk direstorasi dan dimodifikasi. Dengan penambahan beberapa aksesoris motor ini bisa disulap jadi motor retro yang eksentrik.
Sebagai penerus Astrea Prima, Honda Astrea Grand tak kalah mencuri perhatian masyarakat Indonesia pada era 90-an. Pada masa itu, Honda Astrea Grand juga jadi buruan banyak orang untuk alat transportasi harian.
Menariknya, mesin bawaan yang disematkan pada motor ini sama dengan pendahulunya, yakni Honda Astrea Prima. Namun, tingkat penggunaan bahan bakarnya terhitung lebih efisien. Dengan 1 liter bensin, motor lawas paling irit ini bisa menempuh jarak hingga 55 km.
Honda Revo Absolute termasuk dalam salah satu motor lawas paling irit bensin yang dirilis pada 2010-2012. Motor ini bahkan jadi Best Fuel Consumption dalam OTOMOTIF Award 2010 untuk kategori motor bebek 100-115 cc.
Dalam acara Ekspedisi Nusantara Honda Absolute Revo tahun 2012, Honda Revo Absolute tercatat mampu menempuh 93,04 km/liter. Ini menjadikannya sebagai motor bebek paling irit dalam event tersebut. Motor ini juga disebut sebagai kompetitor terberat Yamaha Vega R di segmen sejenis.
Berikutnya, ada Suzuki Shogun dalam deretan motor lawas paling irit bensin. Gak heran jika Suzuki Shogun masih jadi buruan banyak orang untuk jadi alat transportasi sehari-hari. Pasalnya, meski sudah berumur, motor bebek ini masih memiliki performa mesin yang tangguh.
Selain tangguh dan bandel, Suzuki Shogun juga mampu menghemat pengeluaran biaya untuk BBM. Sebab, motor ini dapat menempuh jarak hingga 56,96 km/liter bensin.
Dari beberapa motor lawas paling irit bensin di atas, adakah yang jadi incaranmu? Motor mana yang kira-kira worth to buy? Tulis di kolo komentar, yuk!
Dapatkan informasi harga motor lawas bekas yang ramai diburu, silakan kunjungi IDN Times.