Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi naik motor (Pexels/Christine Blanchet)
Ilustrasi naik motor (Pexels/Christine Blanchet)

Intinya sih...

  • Motor terlalu sering membawa beban berat bisa merusak suspensi, membuat motor tidak nyaman dikendarai dan membahayakan pengendara.
  • Rantai dan gir motor cepat aus karena dipaksa bekerja keras, bisa lepas di tengah jalan atau bahkan putus, membahayakan keselamatan.
  • Kampas rem cepat habis, cakram bisa aus, dan ban jadi cepat gundul (botak), meningkatkan risiko kecelakaan jika tekanan angin tidak sesuai.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Motor memang dirancang untuk mobilitas ringan dan praktis. Tapi gak sedikit biker yang mengandalkan motor untuk mengangkut barang berat, seperti tabung gas, galon air, hingga tumpukan kardus. Sekilas sih motor bakal kuat-kuat saja, tapi kalau dilakukan terus-menerus, motor bisa cepat rusak.

Beban berlebih bukan cuma bikin motor terasa berat dikendarai, tapi juga memberikan tekanan ekstra ke banyak komponen penting. Kalau kamu sering menggunakan motor untuk membawa muatan melebihi batas wajar, ada baiknya tahu bagian mana saja yang paling rentan mengalami kerusakan.

1. Suspensi belakang cepat amblas

Ilustrasi shockbreaker motor (astraotoshop.com)

Bagian pertama yang paling terasa terkena dampaknya adalah suspensi, terutama suspensi belakang. Saat motor membawa beban berat secara terus-menerus, shockbreaker harus bekerja lebih keras menahan tekanan. Akibatnya, suspensi jadi cepat amblas, keras, atau bahkan bocor.

Efeknya, motor jadi tidak nyaman dikendarai, terutama saat melewati jalan berlubang atau polisi tidur. Dalam jangka panjang, suspensi yang rusak bisa bikin kestabilan motor terganggu dan membahayakan pengendara.

2. Rantai dan gir cepat aus

Rantai motor (deltalube.com)

Beban berat berarti tarikan mesin juga harus lebih besar untuk menggerakkan motor. Nah, ini bikin rantai dan gir cepat aus karena terus-menerus dipaksa bekerja keras. Rantai bisa cepat kendur, gir cepat aus, dan suara motor pun jadi kasar atau berdecit.

Kalau dibiarkan, rantai bisa lepas di tengah jalan atau bahkan putus. Selain bikin mogok, hal ini juga bisa membahayakan keselamatan karena motor bisa kehilangan kendali secara mendadak.

3. Kampas rem lebih cepat habis

Ilustrasi rem motor (wahanahonda.com)

Rem juga terkena imbasnya saat motor sering membawa beban berat. Motor dengan muatan berlebih butuh jarak pengereman yang lebih jauh dan tekanan yang lebih kuat. Akibatnya, kampas rem cepat habis, cakram bisa aus, dan sistem pengereman secara keseluruhan jadi tidak optimal.

Kalau kamu sering merasa rem kurang pakem padahal baru diganti, bisa jadi karena motor terlalu sering membawa beban berat. Ini juga membuat pengendara harus sering-sering mengecek dan mengganti kampas rem demi keamanan.

4. Ban cepat botak

Ilustrasi naik motor (Pexels/Stephen Andrews)

Ban motor juga bisa jadi korban saat motor sering membawa beban di luar kapasitas. Tekanan berlebih bikin ban jadi cepat gundul (botak), terutama di bagian tengah karena gesekan yang tidak merata. Selain itu, ban juga lebih berisiko pecah, apalagi kalau tekanan angin tidak sesuai.

Ban yang sudah aus tapi terus dipakai mengangkut beban berat bisa menyebabkan selip atau bahkan kecelakaan. Pastikan selalu mengecek kondisi ban dan tekanan angin jika kamu sering pakai motor untuk angkut barang berat.

So, membawa beban berat dengan motor memang mungkin dilakukan, tapi jangan dijadikan kebiasaan. Suspensi, rantai, rem, dan ban adalah bagian yang paling rentan rusak. Jadi, kalau memang sering angkut-angkut barang, pertimbangkan untuk upgrade ke motor niaga atau gunakan kendaraan yang memang dirancang untuk beban besar. Lebih aman, dan motor kesayanganmu pun jadi lebih awet.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team