Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi knalpot motor (pexels.com/Pragyan Bezbaruah)
ilustrasi knalpot motor (pexels.com/Pragyan Bezbaruah)

Intinya sih...

  • Oli menetes ke knalpot dan terbakarSalah satu penyebab paling umum dari bau sangit adalah adanya oli mesin atau oli gardan yang menetes ke permukaan knalpot. Suhu knalpot bisa mencapai ratusan derajat Celsius, sehingga tetesan oli akan langsung terbakar.

  • Campuran bahan bakar dan udara tidak seimbangBau sangit juga bisa muncul akibat campuran bahan bakar dan udara yang tidak ideal. Jika bensin terlalu banyak dibanding udara, pembakaran di ruang mesin tidak sempurna. Sebaliknya, jika udara terlalu banyak, suhu pembakaran menjadi sangat tinggi.

  • Knalpot atau mesin terlalu panasKnalpot yang overheat dapat menyeb

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bau sangit yang keluar dari knalpot motor sering kali membuat pengendara cemas. Aroma seperti plastik terbakar atau oli hangus itu bukan hanya mengganggu, tapi juga bisa menjadi pertanda adanya masalah pada sistem pembakaran atau pelumasan mesin. Banyak pemilik motor mengabaikannya, mengira hal tersebut wajar, padahal jika dibiarkan terlalu lama, bisa berdampak buruk pada performa dan keawetan mesin.

Masalah bau sangit ini bisa muncul pada motor baru maupun motor lama. Penyebabnya pun beragam, mulai dari sisa oli yang menetes ke knalpot, campuran bahan bakar yang tidak seimbang, hingga komponen mesin yang terlalu panas. Untuk mencegah kerusakan lebih parah, penting bagi pemilik motor memahami sumber bau tersebut dan melakukan perawatan yang tepat sebelum masalahnya semakin besar.

1. Oli menetes ke knalpot dan terbakar

Ilustrasi mengganti oli motor (Istimewa)

Salah satu penyebab paling umum dari bau sangit adalah adanya oli mesin atau oli gardan yang menetes ke permukaan knalpot. Saat motor digunakan, suhu knalpot bisa mencapai ratusan derajat Celsius. Jika ada tetesan oli di sana, oli akan langsung terbakar dan menghasilkan asap tipis beraroma menyengat.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh kebocoran dari seal mesin, gasket yang sudah aus, atau pemasangan komponen yang kurang rapat. Pada motor matic, kebocoran oli gardan juga bisa menjadi sumber masalah. Untuk mengatasinya, periksa area sekitar blok mesin dan sambungan knalpot. Jika terlihat basah atau mengilap karena oli, segera lakukan perbaikan sebelum kerusakan merambat ke bagian lain.

2. Campuran bahan bakar dan udara tidak seimbang

ilustrasi mesin motor (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bau sangit juga bisa muncul akibat campuran bahan bakar dan udara (AFR/Air-Fuel Ratio) yang tidak ideal. Jika bensin terlalu banyak dibanding udara (campuran terlalu “kaya”), maka pembakaran di ruang mesin tidak sempurna. Sisa bensin yang belum terbakar bisa keluar melalui knalpot dan menimbulkan bau menyengat, bahkan kadang disertai asap hitam.

Sebaliknya, jika udara terlalu banyak (campuran terlalu “miskin”), suhu pembakaran menjadi sangat tinggi sehingga bagian dalam mesin bisa overheat. Hal ini juga memunculkan aroma seperti besi terbakar. Biasanya kondisi ini terjadi karena masalah di karburator atau sensor injeksi yang kotor. Solusinya adalah melakukan penyetelan ulang atau membersihkan sistem bahan bakar agar pembakaran kembali normal.

3. Knalpot atau mesin terlalu panas

ilustrasi mesin motor (Unsplash/Maurizio Delladio)

Knalpot yang overheat juga dapat menyebabkan bau sangit keluar dari bagian belakang motor. Suhu yang terlalu tinggi bisa membuat residu oli, debu, atau serpihan plastik di sekitar knalpot terbakar. Selain itu, suhu mesin yang tidak stabil karena sistem pendinginan tidak bekerja optimal juga bisa menjadi pemicu.

Beberapa hal yang sering membuat mesin cepat panas antara lain oli yang sudah lama tidak diganti, radiator kotor, atau kipas pendingin tidak berfungsi. Pada kondisi ini, tidak hanya knalpot yang mengeluarkan bau, tapi performa motor pun bisa menurun drastis. Untuk mencegahnya, pastikan rutin mengganti oli sesuai jadwal, menjaga sirkulasi udara di sekitar mesin tetap lancar, dan hindari menyalakan motor terlalu lama dalam keadaan diam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team