4 Penyebab Knalpot Motor Mengeluarkan Suara Bising

Knalpot merupakan salah satu komponen penting yang terdapat di sepeda motor, sebab fungsinya untuk menyalurkan sisa dari hasil pembakaran, sekaligus meredam suara mesin agar tidak sampai terlalu bising. Namun, pada beberapa kondisi ternyata knalpot bisa menjadi sumber suara yang sangat mengganggu, khususnya apabila terjadi kerusakan atau pun modifikasi yang tidak sesuai dengan standar.
Suara bising pada knalpot motor bukan hanya menimbulkan ketidaknyamanan untuk pengendara, tapi juga mengganggu lingkungan sekitar dan bisa berpotensi melanggar peraturan lalu lintas. Oleh sebab itu, penting sekali untuk mengetahui beberapa penyebab utama berikut ini dari munculnya suara bising pada knalpot motor agar bisa segera ditangani dengan tepat.
1. Silencer mengalami kerusakan atau bocor

Silencer atau peredam suara merupakan bagian dari knalpot yang memiliki fungsi utama untuk meredam suara ledakan dari proses pembakaran yang ada di dalam mesin sebelum nantinya dilepaskan ke udara. Namun, jika komponen ini mengalami aus rusak hingga bocor, maka suara yang dihasilkan oleh knalpot justru akan lebih keras dan mengganggu.
Kerusakan biasanya dapat disebabkan oleh usia pakai yang sudah lama, material yang terkena panas secara berulang kali, hingga karena benturan keras pada motor di kondisi jalanan yang tidak rata. Untuk mengatasi hal ini, maka penggantian silincer baru sangat diperlukan atau pun melakukan perbaikan secara menyeluruh agar suara knalpot kembali normal dan sesuai dengan standar yang ada.
2. Knalpot telah dimodifikasi tanpa peredam yang sesuai

Ada beberapa pemilik motor yang sengaja memodifikasi knalpot agar terdengar lebih nyaring dengan cara menghilangkan bagian peredam atau justru menggantinya dengan tipe racing. Meski memang suaranya sangat khas, namun modifikasi semacam ini justru membuat knalpot terdengar sangat bising dan tidak sesuai dengan peraturan lalu lintas yang ada.
Suara berlebihan dari knalpot modifikasi bukan hanya mengganggu pengguna jalan lain, namun juga bisa menyebabkan motor mengalami tilang atau bahkan dilarang berjalan. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari modifikasi yang justru dapat merusak fungsi utama dari knalpot sebagai peredam suara.
3. Sambungan knalpot yang longgar atau tidak rapat

Sambungan antara bagian-bagian knalpot, seperti header dan pipa utama haruslah rapat agar gas buang tersebut tidak sampai mengalami bocor dan suaranya tetap terkontrol dengan baik. Jika sambungan tersebut longgar atau pun terdapat celah, maka akan muncul suara bising yang tidak wajar dari bagian celah tersebut.
Kondisi seperti ini memang bisa terjadi akibat baut yang kendor, gasket yang sudah aus, hingga korosi pada bagian sambungan logam. Perbaikan dapat dilakukan dengan cara mengecek atau pun mengencangkan kembali sambungan, mengganti gasket, hingga menggunakan sealant khusus knalpot agar memastikan bahwa tidak ada kebocoran.
4. Penumpukan karbon atau kotoran di dalam knalpot

Kotoran dan karbon dari sisa pembakaran yang menumpuk di dalam knalpot ternyata bisa menyebabkan aliran gas buang jadi terganggu, sehingga tekanan di dalam knalpot pun cenderung meningkat dan berpotensi menghasilkan suara yang lebih keras. Penumpukan tersebut biasanya dapat terjadi secara bertahap seiring dengan penggunaan motor untuk jangka panjang tanpa perawatan yang memadai.
Untuk mengatasi masalah ini, maka pembersihan bagian dalam bernapas secara berkala sangat dianjurkan agar proses pembuangan gas di dalamnya bisa kembali berfungsi dengan normal. Membersihkan knalpot juga dapat menjaga performa mesin agar tetap optimal, sekaligus memastikan suara yang dihasilkan tetap lembut.
Suara bising pada knalpot motor bukanlah hal yang sepele, sebab menjadi indikasi adanya masalah atau kerusakan di dalam komponen mesin. Oleh sebab itu, cek secara berkala dan segera perbaiki apabila memang terjadi kerusakan. Pastikan kondisi knalpot dalam keadaan baik agar nyaman digunakan berkendara!