Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perhatian! 5 Tips Sebelum Restorasi Motor Tua

Foto tiga pengendara sepeda motor. (unsplash.com/Harley-Davidson)

Restorasi motor antik beberapa tahun terakhir mulai kembali ramai digandrungi anak muda saat ini. Mulai melakukan peremajaan mesin hingga pengecatan ulang unit kendaraan membutuhkan biaya yang cukup besar.  Selain untuk menyalurkan hobi di tengah pandemik COVID-19, aktivitas ini juga bisa memberikan keuntungan finansial bagi para pegiatnya. Nah, apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai restorasi motor tua?

1. Kelengkapan surat kendaraan bermotor

Proses pengecekan dokumen kelengkapan. (Pexels.com/Anete Lusina)

Hal pertama yang harus dilakukan ialah mengecek kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor, meliputi BPKB, STNK, serta Faktur Pembelian. Melansir website resmi Polri, surat-surat tersebut dapat diartikan sebagai Certificate of Ownership. Sebelum membeli motor tua, periksa kesesuaian informasi di dalam buku dengan kondisi unit kendaraan, seperti no rangka, no mesin, dan lainnya.

Selain itu, cek tunggakan pajak unit kendaraan, tidak sedikit motor-motor tua sudah menunggak pembayaran pajak bertahun-tahun. Hal ini perlu diperhatikan sebelum membeli unit tersebut agar kemudian masuk ke dalam estimasi pengeluaran proyek restorasi yang akan dilakukan.

2. Kenyamanan berkendara

Seorang pengedara mengemudikan motor. (pexels.com/Sourav Mishra)

Lakukan uji coba terlebih dahulu sebelum membeli motor tua. Kondisi kendaraan tua tidak selalu dalam keadaan prima. Periksa kelayakan fitur-fitur kemudi, kondisi kelistrikan (lampu berhenti, lampu sein, rem, dan sebagainya).

Ingat ya, selayaknya umur manusia yang semakin tua semakin rentan. Jadi, kamu perlu lebih berhati-hati agar pengeluaran tidak membengkak saat menyelesaikan proyek restorasi.

3. Cek kondisi mesin

Seorang mekanik melakukan pengecekan motor. (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pengecekan mesin perlu dilakukan dengan sangat teliti, tidak sedikit motor-motor tua yang sudah tidak bisa dikendarai dengan nyaman, bahkan seringkali kondisi motor sudah dalam keadaan mati total dan perlu dilakukan perombakan secara menyeluruh.

Walaupun berniat untuk melakukan restorasi, kamu juga perlu mempertimbangkan hal mendetail dari setiap bagian-bagian mendetail dari unit kendaraan.

4. Cari ketersediaan sparepart

Susunan sparepart motor. (Pexels.com/cottonbro)

Seperti pembahasan sebelumnya di atas, kesulitan dan keasyikan dalam restorasi motor-motor tua adalah ketersediaan sparepart. Untuk beberapa motor tua sebelum tahun 2000-an produsen-produsen sudah tidak memproduksi onderdil dalam jumlah besar.

Kelangkaan onderdil baru seringkali menyebabkan harganya semakin meroket hingga mencapai harga jutaan rupiah, maka dari itu sebelum membeli unit tersebut, kamu perlu melakukan pengecekan suku cadang yang sulit didapatkan.

5. Siapkan budget restorasi

Tumpukan uang coin. (Pexels.com/Pixabay)

Memiliki hobi restorasi motor tua bukanlah perkara mudah. Budget yang dibutuhkan untuk melakukan proses restorasi satu unit motor tua sangat variatif kisaran Rp2 juta bahkan hingga puluhan juta rupiah, tergantung kondisi unit dan jenis kendaraan. Hampir dapat dipastikan, bahwa proyek restorasi akan mengeluarkan dana yang lebih besar ketimbang membeli satu unit motor tua.

Nah, siapkah kamu untuk memulai proyek restorasi?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizki Putra Zuwandono
EditorRizki Putra Zuwandono
Follow Us