Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Rekomendasi Motor Klasik untuk Gen Z, Salah Satunya Win 100

Win 100 Motor Klasik untuk Gen Z
Honda Win 100 (instagram.com/hondawin100garage)

Tidak hanya motor matic modern, beberapa generasi Z justru menyukai motor klasik yang mudah dirawat serta harganya murah. Biasanya yang disukai gen Z adalah motor seperti Honda Win 100. Motor ini jadi kendaraan dinas pemerintah zaman dulu sampai Yamaha F1ZR yang terkenal pada era 90-an.

Buatmu yang baru mulai 'main motor' mungkin masih bingung memilih kendaraan klasik mana untuk dimiliki. Berikut rekomendasi motor klasik untuk gen Z yang bisa jadi referensi baru kamu.

1. Honda Win 100

Honda Win 100 untuk Gen Z
Honda Win 100 (instagram.com/hondawin100garage)

Honda Win 100 adalah motor legendaris yang diproduksi Honda di Indonesia dari tahun 1984 hingga 2005. Motor ini terkenal karena desainnya yang simpel, bodi ramping, serta irit bahan bakar. Selain itu, Honda Win 100 juga mudah dirawat dan sangat tangguh di berbagai medan jalan.

Motor ini menggunakan mesin 97,2 cc 4-tak dengan transmisi manual 4 percepatan dan kopling manual. Desainnya khas dengan lampu kotak dan rangka ramping, serta sering digunakan sebagai motor dinas pemerintah di daerah pedalaman. Saat ini, Honda Win 100 menjadi incaran kolektor dan penggemar motor klasik karena nilai historis dan keunikannya.

2. Vespa Excel

Vespa Excel untuk Gen Z
potret Vespa Excel (instagram.com/jualvespa)

Vespa Excel adalah skuter klasik yang pertama kali hadir di Indonesia pada akhir 1980-an dan dikenal sebagai salah satu model Vespa dengan kasta tinggi pada masanya. Desainnya berbeda dari Vespa lain karena mengusung bentuk bodi dan lampu depan yang kotak, memberikan kesan retro sekaligus modern. Vespa Excel tersedia dalam dua varian mesin, yaitu 150 cc dan 200 cc, dengan fitur unggulan seperti starter elektrik, jok yang menyatu, lampu sein depan-belakang, tangki oli samping terpisah, dan ban cadangan.

Mesin Vespa Excel 150 menggunakan teknologi 2-tak berpendingin udara, pengapian CDI, transmisi 4 percepatan, dan mampu mencapai kecepatan hingga 110 km/jam dalam kondisi standar pabrik. Model ini juga mengalami pengembangan dari generasi sebelumnya, seperti blok silinder dengan tiga lubang transfer dan venturi karburator yang lebih besar. Masa produksi Vespa Excel berlangsung cukup lama, dari akhir 1980-an hingga 2006, dan kini semakin diminati kolektor serta penggemar motor retro di Indonesia.

3. Honda C70

Honda C70 untuk Gen Z
Honda C70 (instagram.com/ducks.garage)

Selain Win 100 dan Excel, ada juga Honda C70 yang merupakan motor legendaris dari Honda yang diproduksi antara tahun 1980 hingga 1986 dan dikenal dengan julukan "Honda Pitung" karena kapasitas mesinnya yang sekitar 70 cc. Motor ini menggunakan mesin 4-tak OHC berkapasitas 71,8 cc dengan tenaga maksimum sekitar 6 hp pada 9.000 rpm dan torsi 0,53 kg.m pada 7.000 rpm, serta sistem pendingin udara. Desainnya klasik dengan bodi kokoh dan lampu membulat yang memberikan kesan vintage.

Honda C70 memiliki dimensi panjang 1.805 mm, lebar 685 mm, dan tinggi 995 mm dengan berat kosong sekitar 83,5 kg. Suspensinya menggunakan sistem leading link di depan dan swing arm dengan double shockbreaker di belakang, serta rem tromol di kedua roda yang memberikan pengereman cukup baik untuk motor sekelasnya. Motor ini juga dilengkapi dengan fitur electric starter dan kick starter, transmisi 3 percepatan semi otomatis, serta sistem pengapian CDI pada model setelah 1982.

4. Honda Astrea Grand

Honda Astrea Grand untuk Gen Z
Honda Astrea Grand (instagram.com/ducks.garage)

Opsi motor bebek klasik lain yang cocok untuk gen Z adalah Honda Astrea Grand. Honda Astrea Grand adalah motor bebek legendaris produksi Honda yang populer pada awal 1990-an hingga pertengahan 1990-an. Motor ini menggunakan mesin 4-tak berkapasitas 97,1 cc dengan sistem pengapian elektronik CDI dan transmisi manual 4-percepatan. Daya maksimum mesin mencapai sekitar 7,4 hingga 7,6 hp pada 8.000 rpm, dengan torsi yang cukup untuk melewati berbagai medan, sehingga motor ini dikenal irit bahan bakar dan tangguh untuk penggunaan sehari-hari.

Desain Honda Astrea Grand mengusung rangka tulang punggung dengan suspensi depan teleskopik dan suspensi belakang lengan ayun, serta rem tromol di depan dan belakang. Dimensinya compact dengan panjang sekitar 1.854 mm dan berat kosong sekitar 89-91 kg, menjadikannya mudah dikendalikan dan nyaman. Motor ini juga dilengkapi dengan fitur kick stater dan elektrik (pada varian tertentu), tangki bahan bakar berkapasitas 4 liter, serta ban ukuran 17 inci.

5. Yamaha DT 100

Yamaha DT 100 untuk Gen Z
Yamaha DT 100 (instagram.com/sarwani_motor)

Selain motor bebek, ada juga Yamaha DT100 yang merupakan motor trail legendaris pertama di Indonesia pada tahun 1976 dan diproduksi hingga awal 1980-an. Motor ini menggunakan mesin 1 silinder 2-tak berkapasitas 97 cc dengan karburator Mikuni VM22 dan pendingin udara, mampu menghasilkan tenaga sekitar 10 hp pada 7.500 rpm serta torsi 9,5–9,7 Nm pada 7.000–7.500 rpm. Tenaga tersebut disalurkan melalui transmisi manual 5 percepatan, memungkinkan motor ini mencapai kecepatan maksimal sekitar 99 km/jam.

Desain Yamaha DT100 khas motor trail dengan tangki bahan bakar sporty dan knalpot model undertrail yang unik, serta ukuran ban depan 21 inci dan ban belakang 18 inci yang mendukung performa off-road. Motor ini hanya mengandalkan starter kaki dan menggunakan sistem kelistrikan 6V dengan pengapian platina.

6. Yamaha V80

Yamaha V80 untuk Gen Z
Yamaha V80 (instagram.com/khariemotor86)

Yamaha V80 jadi motor klasik yang gak kalah menarik buat gen Z. Motor bebek legendaris ini diproduksi pada era 1982 hingga 1986, dikenal dengan julukan "Yamaha Robot" karena desain bodinya yang kaku dan kotak seperti robot. Motor ini menggunakan mesin 2-tak berkapasitas 79 cc dengan sistem pendingin udara dan teknologi pengapian CDI yang sudah cukup canggih di zamannya, menghasilkan tenaga maksimum sekitar 6,7 hp pada 7.000 rpm dan torsi 0,82 kgf.m pada 6.500 rpm. Transmisinya 3-percepatan semi otomatis dengan karburator kecil berukuran 15 mm, serta menggunakan sistem pelumasan otomatis (autolube) dan kick starter, membuatnya mudah digunakan dan cukup irit bahan bakar.

Dari segi dimensi, Yamaha V80 memiliki panjang 1.885 mm, lebar 650 mm, dan tinggi 1.025 mm dengan berat sekitar 82 kg. Suspensinya menggunakan model leading link di depan dan swingarm dengan double shockbreaker di belakang, sementara rem depan dan belakang masih tromol. Kapasitas tangki bahan bakar 5,3 liter dan tangki oli samping 1,2 liter, serta kelistrikan 6 volt.

7. Yamaha F1ZR

Yamaha F1ZR untuk Gen Z
Yamaha F1ZR (instagram.com/galeri_f1zr)

Terakhir, ada Yamaha F1ZR, motor bebek legendaris yang jadi idola pada era 90-an hingga awal 2000-an. Mengusung mesin 2-tak 110,4 cc, motor ini mampu menghasilkan tenaga 11,8 HP dan torsi 10,7 Nm. Dilengkapi teknologi Yamaha AutoLube, sistem pendinginan YPCS, serta karburator Mikuni, F1ZR dikenal bertenaga dan mudah dimodifikasi. Mesin ini menggunakan teknologi Yamaha Performance Cooling System (YPCS) untuk pendinginan yang optimal, menghasilkan tenaga maksimum sekitar 10,5 hingga 11,8 hp pada 7.500 rpm dan torsi sekitar 10,7 Nm pada 6.500 rpm.

Motor ini dilengkapi transmisi manual 4 percepatan dengan kopling manual basah, starter elektrik dan kick starter, serta sistem pengapian CDI yang membuatnya responsif dan mudah digunakan. Dari sisi rangka dan kaki-kaki, Yamaha F1ZR menggunakan sasis pipa dengan suspensi depan teleskopik dan suspensi belakang dual shockbreaker, serta rem cakram depan dan tromol belakang untuk pengereman yang efektif. Dimensinya kompak dengan panjang 1.870 mm, lebar 670 mm, tinggi 1.040 mm, dan berat kosong sekitar 95 kg, menjadikannya motor yang lincah dan nyaman dikendarai.

Nah, itulah rekomendasi motor klasik untuk gen Z yang gak cuma keren tapi juga mudah dirawat. Dari Honda Win 100 yang legendaris, Vespa Excel yang stylish, hingga Yamaha F1ZR yang bertenaga, semuanya punya daya tarik. Jadi, motor mana yang kamu pilih buat tampil klasik dan beda dari yang lain?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Zaki Narayan Satria
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us