Penjualan Sepeda Motor Anjlok, Tapi Skutik Tetap Terlaris!

Skutik menguasai hingga 86,9 persen pangsa pasar

Jakarta, IDN Times - Penjualan sepeda motor domestik pada Mei 2021 tercatat kembali mengalami penurunan. Penurunan tersebut terjadi selama dua bulan terakhir atau sejak April 2021.

Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan penjualan sepeda motor domestik pada Mei 2021 mengalami penurunan cukup signifikan, yakni -46,1 persen secara month over month (mom) atau dibandingkan April 2021.

Pada Mei 2021, jumlah sepeda motor yang terjual adalah sebanyak 254,7 ribu unit. Penurunan selama bulan Mei melanjutkan tren negatif pada April 2021 ketika penjualan sepeda motor domestik juga turun -9,3 persen dengan unit terjual hanya 472,8 ribu unit.

Tren penurunan yang terjadi selama April dan Mei cukup mengejutkan. Pasalnya, penjualan sepeda motor domestik pada Maret 2021 justru mengalami peningkatan sebesar 38 persen dengan penjualan sebanyak 521,4 ribu unit.

1. Penjualan sepeda motor secara tahunan mengalami peningkatan

Penjualan Sepeda Motor Anjlok, Tapi Skutik Tetap Terlaris!Dok. IDN Times/IStimewa

Di sisi lain, penjualan sepeda motor domestik secara year on year (yoy) justru mengalami peningkatan. Pada Mei 2021, penjualan sepeda motor domestik tumbuh 1.065,7 persen bila dibandingkan Mei 2020 yang -96,1 persen yoy.

"Peningkatan signifikan penjualan sepeda motor secara yoy ini karena low based effect, di mana penjualan sepeda motor pada Mei tahun lalu hanya sebanyak 21,8 ribu unit. Hal ini terjadi karena tahun lalu terjadi penerapan PSBB ketat yang mengakibatkan penurunan aktivitas ekonomi," kata Chief Economist Industry and Regional Research Department Bank Mandiri, Andry Asmoro, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/6/2021).

Secara kumulatif, penjualan sepeda motor domestik selama Januari hingga Mei 2021 tercatat sebesar 2,02 juta unit atau tumbuh sebesar 17,8 persen yoy.

Baca Juga: Skema Cicilan Yamaha NMax 155 Connected, Mulai Sejutaan! 

2. Skutik paling banyak dibeli

Penjualan Sepeda Motor Anjlok, Tapi Skutik Tetap Terlaris!Dok. IDN Times/IStimewa

Adapun, motor jenis skuter matik atau skutik menjadi yang paling banyak dibeli oleh masyarakat.

Pangsa pasar penjualan sepeda motor skutik sendiri saat ini 86,9 persen. Hingga Mei 2021, penjualan motor skutik tercatat sebanyak 1,4 juta unit.

Kemudian diikuti oleh penjulan motor bebek dengan pangsa pasar sebesar 7 persen atau terjuak sebanyak 111 ribu unit. Lalu ada penjualan motor sport sebesar 6 persen dari seluruh total penjualan motor atau sebanyak 95,2 ribu unit.

3. Ekspor sepeda motor juga mengalami penurunan

Penjualan Sepeda Motor Anjlok, Tapi Skutik Tetap Terlaris!Ilustrasi Ekspor (IDN Times/Arief Rahmat)

Penurunan bukan hanya terjadi dari sisi penjualan, melainkan juga dari sektor ekspor.

Kinerja ekspor sepeda motor tercatat turun sebesar -25,7 persen mom pada Mei 2021. Pada Mei 2021, ekspor sepeda motor hanya sebanyak 42,6 ribu unit

Kendati turun dalam periode bulanan, ekspor sepeda motor justru meningkat secara tahunan atau year on year. Ekspor sepeda motor pada Mei 2021 naik sebesar 652,8 yoy dibandingkan Mei 2020 yang minus 92,6 persen.

Sementara itu, secara kumulatif eskpor sepeda motor sejak Januari hingga Mei 2021 tercatat sebanyak 330,6 ribu yni atau naik 42,8 persen yoy.

"Ekspor sepeda motor terbesar menurut kategori hingga Mei 2021 adalah kategori sepeda motor skutik, yaitu sebanyak 133,4 ribu unit atau 68,3 persen dari seluruh sepeda motor yang diekspor oleh Indonesia," sebut Andry.

Setelah itu, lanjut dia, ada ekspor motor sport sebanyak 34,6 ribu unit atau 17,7 persen, dan ekspor motor bebek sebanyak 27,2 ribu unit atau 13,9 persen.

4. Penjualan sepeda motor domestik bisa tumbuh hingga akhir 2021

Penjualan Sepeda Motor Anjlok, Tapi Skutik Tetap Terlaris!Ilustrasi Parkir Motor (IDN Times/Sunariyah)

Tim Riset Ekonomi Bank Mandiri kemudian memprediksi bahwa penjualan motor domestik pada 2021 akan mengalami pertumbuhan sebesar 14,5 persen yoy atau terjual sebanyak 4,2 juta unit.

Sejumlah katalis positif menunjukkan adanya dorongan dalam kenaikan penjualan sepeda motor.

Beberapa di antaranya adalah peningkatan kepercayaan diri konsumen dan data beli masyarakat seiring dengan pemulihan ekonomi yang terus digenjot pemerintah saat ini.

Meski begitu, Andry tetap mewaspadai lonjakan kasus COVID-19 yang bisa menjadi penghalang proyeksi pertumbuhan penjualan sepeda motor pada akhir tahun nanti.

"Namun demikian, faktor risiko membayangi kinerja penjualan motor, yaitu peningkatan kasus COVID-19 yang bisa memperlambat pemulihan ekonomi. Dengan angka kasus tambahan COVID-19 yang meningkat tajam akhir-akhir ini laju pemulihan ekonomi bisa terhambat," sambung dia.

Baca Juga: Simulasi Kredit All Varian Honda PCX 160, Cicilan Teringan Rp1,2 Juta 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya