Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sarung tangan motor (pexels.com/Rachel Claire)
ilustrasi sarung tangan motor (pexels.com/Rachel Claire)

Intinya sih...

  • Cengkeraman berkurang dan kontrol setang melemah

  • Tangan cepat dingin dan bisa mengalami kram

  • Memicu jamur dan bau tidak sedap

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sarung termasuk item penting yang harus digunakan saat riding. Sebab sarung tangan bisa melindungi tangan dari panas, debu, dan benturan. Selain itu sarung tangan juga bisa meningkatkan cengkeraman pada setang. Namun, karena cuaca sedang tidak menentu, sering kali biker terpaksa menggunakan sarung tangan yang basah saat riding.

Meskipun terlihat sepele, kebiasaan ini bisa memicu berbagai masalah yang berdampak pada keselamatan dan kenyamanan saat berkendara. Sebab, sarung tangan yang basah karena hujan atau keringat sebenarnya mengubah fungsinya. Bukannya melindungi, bahan yang menyerap air justru membuat tangan terasa tidak nyaman dan sulit bergerak. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memperburuk kontrol terhadap motor.

1. Cengkeraman berkurang dan kontrol setang melemah

Ilustrasi setang motor (freepik/borisenkoket)

Risiko paling nyata dari penggunaan sarung tangan basah adalah menurunnya kemampuan cengkeraman. Bahan sarung tangan yang basah menjadi licin, terutama pada bagian telapak yang bersentuhan langsung dengan grip setang. Akibatnya, tangan bisa mudah tergelincir, terutama saat menarik gas atau menekan tuas rem.  

Kondisi ini sangat berbahaya di jalan basah atau licin karena pengendara membutuhkan reaksi cepat dan presisi. Jika tangan terpeleset, motor bisa kehilangan keseimbangan atau gagal berhenti tepat waktu. Itulah sebabnya penting untuk memastikan sarung tangan tetap kering sebelum digunakan, atau memilih model dengan lapisan anti slip yang tetap bekerja meski dalam kondisi lembap.

2. Tangan cepat dingin dan bisa mengalami kram

Ilustrasi sarung tangan motor (freepik.com/bublikhaus)

Ketika sarung tangan basah menempel di kulit, suhu tubuh di area tangan akan turun dengan cepat. Air yang terserap dalam bahan akan menguap dan menyerap panas dari kulit, menyebabkan tangan terasa dingin. Dalam waktu lama, ini bisa menyebabkan tangan mati rasa, kram, bahkan kehilangan sensasi sentuhan.  

Masalah ini sering terjadi saat berkendara di malam hari atau di daerah dataran tinggi yang bersuhu rendah. Tangan yang kaku tentu akan mengurangi refleks pengendara saat harus berbelok atau mengerem mendadak. Untuk menghindarinya, pengendara bisa memilih sarung tangan dengan bahan tahan air atau membawa cadangan agar tetap bisa berkendara dengan aman meski cuaca tak menentu.

3. Memicu jamur dan bau tidak sedap

ilustrasi sarung tangan (pexels.com/pixabay)

Selain mengganggu kenyamanan, sarung tangan basah juga menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur. Jika tidak segera dikeringkan, kelembapan yang tertahan di dalam bahan akan menimbulkan bau tidak sedap dan iritasi kulit, terutama di sela-sela jari.  

Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa memicu infeksi ringan seperti gatal atau ruam. Masalah ini semakin parah jika sarung tangan digunakan berulang kali tanpa dicuci atau dijemur dengan benar. Karena itu, sebaiknya setelah digunakan dalam kondisi basah, sarung tangan segera dikeringkan di tempat teduh dan berventilasi baik, bukan langsung dijemur di bawah sinar matahari agar bahan tidak cepat rusak.

Menggunakan sarung tangan basah saat riding mungkin terasa sepele, tapi risikonya cukup serius. Mulai dari berkurangnya kontrol motor hingga potensi masalah kesehatan kulit, semuanya bisa dihindari dengan kebiasaan sederhana seperti membawa sarung tangan cadangan atau memastikan sarung tangan cepat kering setelah kehujanan. Dengan begitu, pengalaman berkendara tetap aman, nyaman, dan bebas gangguan di segala kondisi cuaca.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team