Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi speedometer (unsplash/Alexa Wirth)

RPM (Revolutions Per Minute) adalah salah satu indikator penting yang menunjukkan kinerja mesin pada kendaraan bermotor. Ketika RPM motor tidak stabil, itu bisa menandakan adanya masalah pada mesin yang perlu segera tangani. Ketidakstabilan RPM dapat mempengaruhi performa motor secara keseluruhan, membuat motor sulit dikendalikan, dan bahkan dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut jika tidak ditangani dengan tepat.

Setiap penyebab bisa diatasi dengan pemahaman yang jelas dan solusi sesuai. Dengan demikian, motor akan terawatt dengan lebih baik, performanya tetap optimal, dan menghindari masalah yang lebih serius di kemudian hari.

1. Busi yang kotor atau rusak

Ilustrasi busi motor (ngksparkplugs.com)

Apabila busi kotor atau rusak, pembakaran bahan bakar mungkin tidak akan sempurna, sehingga RPM motor bisa menjadi tidak stabil. Busi yang kotor biasanya disebabkan oleh penumpukan karbon atau residu bahan bakar yang tidak terbakar dengan sempurna. Hal ini akan menyebabkan motor menjadi sulit dinyalakan, tersendat-sendat, atau RPM yang naik turun secara tidak teratur.

Periksa dan bersihkan busi secara berkala. Jika busi sudah terlalu kotor atau rusak, sebaiknya diganti dengan yang baru. Penggantian busi sebaiknya dilakukan setiap 10.000 km atau sesuai dengan rekomendasi pabrikan motor yang kamu pakai. Selain itu, menggunakan bahan bakar berkualitas bisa membantu mencegah penumpukan karbon pada busi, sehingga kinerja pembakaran akan optimal dan RPM motor tetap stabil.

2. Filter udara kotor

Filter udara motor (astra-honda.com)

Filter udara adalah alat yang berguna untuk menyaring kotoran dan debu dari udara yang masuk ke dalam mesin. Filter udara yang kotor bisa menghambat aliran udara ke ruang bakar, sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi tidak ideal. Hal ini dapat menyebabkan mesin tidak berfungsi dengan baik dan RPM motor menjadi tidak stabil. Kondisi filter udara yang kotor seringkali diabaikan oleh pemilik motor, padahal komponen ini sangat penting untuk menjaga kinerja mesin.

Perikasa filter udara dan bersihkan secara rutin. Jika filter udara sudah terlalu kotor atau rusak, tidak ada salahnya untuk menggantinya dengan yang baru. Filter udara sebaiknya dibersihkan setiap 2.000-3.000 km setelah pemakaian, tergantung pada kondisi lingkungan dan frekuensi penggunaan motor.

3. Karburator atau injektor tersumbat

Ilustrasi menyetel karburator motor (unsplash.com/Mick Haupt)

Karburator atau injektor adalah perangkat yang mengelola aliran bahan bakar pada kendaraan bermotor. Jika karburator atau injektor tersumbat oleh kotoran atau residu bahan bakar, aliran bahan bakar akan menjadi terhambat, sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi tidak sempurna. Hal ini akan menyebabkan mesin tidak berjalan dengan mulus dan RPM motor menjadi tidak normal. Karburator yang tersumbat sering terjadi pada motor yang jarang digunakan atau bahan bakar yang digunakan berkualitas rendah.

Bersihkan karburator atau injektor secara berkala. Pembersihan karburator dapat dilakukan dengan menggunakan cairan pembersih khusus yang dapat melarutkan kotoran dan residu bahan bakar. Sedangkan untuk injektor, pembersihan biasanya memerlukan alat khusus dan sebaiknya dilakukan oleh mekanik yang berpengalaman.

4. Sensor TPS bermasalah

Throttle position sensor (hondacengkareng.com)

Throttle Position Sensor  atau TPS, adalah salah satu komponen dalam sistem kontrol mesin modern. Sensor ini berfungsi mengukur posisi katup throttle atau bukaan gas pada mesin dan mengirimkan informasi tersebut ke Electronic Control Unit atau ECU. ECU kemudian menggunakan data ini untuk mengatur berbagai parameter mesin, seperti injeksi bahan bakar, pengapian, dan kontrol emisi.

Jika sensor ini bermasalah atau rusak, ECU tidak dapat mengatur campuran udara dan bahan bakar dengan tepat, sehingga proses pembakaran menjadi tidak sempurna dan RPM motor menjadi tidak stabil.

Solusi untuk masalah ini adalah dengan memeriksa dan membersihkan TPS secara berkala. Jika TPS sudah rusak, sebaiknya diganti dengan yang baru. Dengan TPS yang berfungsi dengan baik, ECU dapat mengatur campuran udara dan bahan bakar dengan tepat, sehingga pembakaran berlangsung optimal dan RPM motor tetap normal.

5. Vakum bocor

Ilustrasi vakum karburator (hondacengkareng.com)

Vakum berfungsi mengatur aliran udara dan bahan bakar menuju ruang bakar. Jika terdapat kebocoran pada sistem vakum, aliran udara menjadi tidak terkontrol. Hal ini akan menyebabkan mesin tidak berfungsi dengan semestinya dan RPM motor menjadi tidak stabil. Vakum yag bocor biasanya disebabkan oleh selang vakum yang retak atau lepas, atau gasket yang sudah aus.

Pemeriksa dan memperbaiki jika ada kebocoran pada vakum. Selang vakum yang retak atau lepas perlu diganti atau dipasang kembali dengan benar. Gasket yang sudah aus juga perlu diganti dengan yang baru. Pemeriksaan vakum sebaiknya dilakukan oleh mekanik profesional untuk memastikan tidak ada kebocoran yang terlewat. Dengan sistem vakum yang berfungsi dengan baik, aliran udara dan bahan bakar ke mesin akan tetap terkontrol, sehingga pembakaran berlangsung optimal.

Stabilitas RPM motor sangat penting untuk kinerja mesin yang ideal. Dengan melakukan perawatan rutin dan mengganti komponen yang sudah aus atau rusak, masalah-masalah tersebut dapat diatasi dan kinerja mesin motor akan selalu optimal. Tidak ada salahnya menggunakan bahan bakar berkualitas dan mengikuti rekomendasi pabrikan demi menjaga kondisi mesin motor tetap prima untuk kenyamanan berkendara sehari-hari. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team