ilustrasi Vespa klasik (unsplash.com/Tao Xanh Kim)
Pasca Perang Dunia II, pabrik Piaggio di Pontedera mengalami kerusakan parah. Bisnis manufaktur pesawatnya pun tak lagi menjanjikan karena perubahan kebutuhan pasar. Enrico Piaggio, putra Rinaldo, ingin membawa perusahaan ke arah baru dengan menciptakan moda transportasi yang murah, efisien, dan mudah digunakan oleh masyarakat pasca perang.
Pada 1944 hingga 1945, Enrico mulai mengembangkan prototipe skuter yang dinamai MP1 hingga MP5. Namun, desainnya dianggap kurang menarik dan tidak praktis. Untuk mengatasi ini, ia menunjuk Corradino D’Ascanio, seorang insinyur penerbangan, untuk menciptakan skuter yang benar-benar revolusioner. Hasilnya adalah prototipe MP6 yang memiliki desain ringkas dan stylish.
Desain MP6 begitu unik hingga Enrico menyebutnya "Vespa" karena bentuknya mirip lebah. Nama ini pun melekat hingga kini. Selanjutnya, pada 1946, Vespa resmi diproduksi massal dan langsung mencuri perhatian publik. Kala itu, Vespa menjadi solusi mobilitas perkotaan yang ideal dan ikut membangkitkan semangat masyarakat Italia setelah perang.