Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tanda-tanda Kamu Menggunakan Oli Palsu di Motor

ilustrasi motor mogok (unsplash.com/John Canelis)
ilustrasi motor mogok (unsplash.com/John Canelis)
Intinya sih...
  • Mesin terdengar lebih kasar dari biasanya
  • Tarikan motor terasa berat dan akselerasi menurun
  • Mesin cepat panas dan muncul bau oli terbakar
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak pengendara tergiur harga oli murah tanpa mempertimbangkan risiko jangka panjang. Padahal selisih harga puluhan ribu rupiah bisa berujung pada kerusakan mesin bernilai jutaan rupiah. Oli palsu bukan hanya kualitasnya buruk, tetapi juga mempercepat ausnya komponen mesin.

Masalahnya, oli palsu sering dikemas dengan tampilan yang sangat mirip oli asli sehingga sulit dibedakan hanya dengan melihat botolnya. Karena itu, tanda-tanda kerusakan biasanya baru terlihat setelah oli digunakan. Untuk menghindari kerugian lebih besar, penting mengenali gejalanya sejak awal.

1. Mesin terdengar lebih kasar dari biasanya

ilustrasi mesin motor mati (freepik.com/bublikhaus)
ilustrasi mesin motor mati (freepik.com/bublikhaus)

Jika mesin awalnya halus tetapi kemudian muncul suara gemeretak, gesekan metal, atau suara mesin yang lebih “nyaring” dari biasanya, ini bisa menandakan pelumasan tidak bekerja optimal. Oli palsu tidak mengandung aditif pelindung yang mencukupi sehingga lapisan pelumasan antar komponen menjadi sangat tipis.

Gesekan yang meningkat menimbulkan suara berisik dan dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan keausan pada piston, ring piston, camshaft, atau komponen lain di dalam mesin. Jika perubahan suara terjadi setelah ganti oli di tempat yang kurang tepercaya, ada kemungkinan oli yang digunakan bukan asli.

2. Tarikan motor terasa berat dan akselerasi menurun

ilustrasi ke Bogor naik motor (unsplash.com/Tokyo)
ilustrasi ke Bogor naik motor (unsplash.com/Tokyo)

Oli yang berkualitas akan membantu mesin bekerja ringan sehingga tarikan gas responsif. Ketika motor terasa berat, loyo saat menanjak, atau akselerasinya menurun drastis setelah ganti oli, ini bisa menjadi tanda bahwa oli yang digunakan tidak memenuhi standar.

Oli palsu biasanya memiliki tingkat kekentalan yang tidak stabil. Saat suhu mesin meningkat, oli dapat menjadi terlalu encer dan kehilangan kemampuan melindungi komponen. Sebaliknya saat dingin, oli bisa terlalu kental sehingga pergerakan mesin terhambat. Ketidakstabilan ini membuat mesin harus bekerja lebih keras dan performa berkendara menurun.

3. Mesin cepat panas dan muncul bau oli terbakar

ilustrasi knalpot motor (freepik.com/arthur)
ilustrasi knalpot motor (freepik.com/arthur)

Jika mesin lebih cepat panas dari biasanya atau muncul bau oli terbakar setelah perjalanan pendek, ada kemungkinan besar oli tidak mampu mempertahankan performa pada suhu tinggi. Oli palsu umumnya terbuat dari base oil berkualitas rendah yang mudah terdegradasi oleh temperatur.

Saat oli rusak akibat panas, pelumasan melemah, tingkat penguapan meningkat, dan endapan kerak bisa terbentuk pada ruang mesin. Dalam kondisi ekstrem, hal ini dapat menyebabkan overheat, motor mogok, hingga kerusakan parah yang memerlukan servis turun mesin.

Jika setelah mengganti oli kamu merasakan satu atau lebih gejala di atas, apalagi jika oli dibeli dengan harga terlalu murah atau dari tempat yang tidak resmi, segera lakukan pemeriksaan. Mengganti oli dengan produk asli jauh lebih murah dibanding menanggung risiko kerusakan mesin. Mencegah sejak dini selalu lebih baik daripada memperbaiki saat sudah terlambat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Nissan Serahkan Unit Pertama X-Trail e-Power ke Pelanggan Indonesia

10 Des 2025, 17:06 WIBAutomotive